Suara.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, banyak rekannya di Perancis mengapresiasi langkah Polri dalam menangani kerusuhan di tahanan terorisme Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kebetulan saya baru pulang dari Perancis ya kemarin, saya mendengar teman-teman kita dari sana itu ada suatu hal yang luar biasa dan pemerintah Indonesia dalam hal ini kepolisian," ujar Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018) kemarin.
Menurut Nasaruddin, polisi mengedepankan kesabaran saat mengatasi kerusuhan di Mako Brimob. Padahal diketahui, lebih dari lima polisi meninggal dunia diserang napi teroris, sementara hanya satu orang teroris yang ditembak mati dalam kerusuhan itu.
"Justru di tengah kandangnya itu sendiri anggotanya dibunuh sekian orang, tapi yang dari pihak teroris itu yang meninggal cuma satu," kata dia.
Menurut Nasaruddin, rekannya di Perancis memastikan pihak kepolisian di sana tidak akan bisa sesabar kepolisian Indonesia. Terlebih kerusuhan terjadi di markas Brimob.
"(Mereka bilang) 'Jadi negara kami belum tentu bisa bersabar seperti itu'. Jadi itu poin positifnya juga ada bagi pihak kepolisian bahwa kemampuan untuk mengendalikan diri untuk tidak balas dendam dan mengeliminate jiwa yang melayang itu suatu prestasi sendiri di media-media luar," kata dia.
Apresiasi untuk Polri dari pihak luar sudah disampaikan Nasaruddin ke Presiden Joko Widodo.
Kemudian di bulan Ramadan ini, Nasaruddin mengajak masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak berbuat baik. Menurutnya, bulan suci Ramadan tiba di saat yang tepat.
"Jadi Ramadan datang tepat waktu, saat pilkada justru Ramadan hadir, dalam era maraknya teroris Ramadan hadir. Diharapkan Ramadan ini seperti hujan yang membasahi daun-daun kering," kata Nasaruddin.
Baca Juga: Terungkap! Teroris di Riau Mempunyai Rencana Serang Mako Brimob
Berita Terkait
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Ini Kata Menko Yusril
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati