Suara.com - Sejumlah negara mengeluarkan Travel Advice (saran bepergian) kepada warganya yang sedang berada atau akan masuk berkunjung ke Indonesia untuk menjaga keselamatan. Hal itu menyusul peristiwa aksi teror bom di Surabaya beberapa waktu lalu.
Sikap beberapa negara itu juga menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan keamanan. Terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games XXVIII pertengahan Agustus mendatang.
“Bahwa memang ada beberapa negara yang sampai saat ini masih mengeluarkan travel advice, itu merupakan tanggungjawab dari negara masing-masing kepada warga negaranya yang berada di Indonesia atau akan ke Indonesia untuk menjaga keselamatan dirinya,” kata Menko PMK Puan Maharani di kantornya, Kamis (17/5/2018).
Kendati begitu, Puan optimis travel advice yang dirilis beberapa negara tersebut akan segera dicabut. Hal itu seiring situasi dan kondisi yang diyakini akan segera normal pasca-aksi terorisme di Surabaya, Jakarta dan Riau beberapa waktu lalu.
Aparat keamanan dari Kepolisian dibantu TNI dan instansi terkait menurutnya akan menanggulangi ancaman terorisme tersebut.
“Insya Allah dengan dukungan bangsa Indonesia, dan tentu saja antisipasi, mitigasi dari semua pihak yakni TNI, Polri, BIN, BNPT, BSSN, dan kementerian/lembaga, kami berharap dalam waktu yang tidak lama travel advice itu tidak akan berkembang menjadi lebih lanjut. Bahkan kemudian bisa dinyatakan bahwa Indonesia kembali atau tidak mendapat travel advice dari negara-negara tersebut,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Australia, pada 14 Mei 2018 merilis Travel Advice untuk warga negaranya yang berada di Indonesia, menyusul serangan bom di sejumlah titik di Surabaya. Pada 13 Mei 2018 ada serangan bom di tiga gereja di Surabaya yang menyebabkan banyak kematian dan cidera.
Warga Australia diingatkan akan risiko yang semakin meningkat dari serangan lebih lanjut menjelang dan selama Ramadan (pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2018).
"Tingkatan saran kami tidak berubah. Waspada dengan berbagai peringatan di daerah Indonesia, termasuk Bali. Tingkatan saran yang lebih tinggi berlaku di beberapa bagian negara," begitu kutipan dari situs resmi pemerintahan Australia, Department of Foreign Affairs and Trade.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?