Suara.com - PT Gojek Indonesia melaporkan kasus pencemaran nama baik ke polisi, terkait tuduhan Go food telah membubuhi racun makanan yang dipesan para pelanggan.
Tuduhan melalui pesan berantai di aplikasi tukar pesan ponsel itu juga menyebut, layanan Go Food telah disusupi gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, laporan kasus pencemaran nama baik yang dibuat PT Gojek Indonesia sudah diterima polisi pada Rabu (16/5/2018).
"Laporan sudah masuk tanggal 16 kemarin, kami masih dalam penyelidikan. Tunggu saja," kata Argo di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (18/5/2018).
Menurut Argo, pelaporan itu dibuat PT Gojek Indonesia karena tuduhan tersebut dianggap telah mencoreng nama baik perusahaan milik Nadiem Makarim.
"Tentunya yang bersangkutan merasa dirugikan dengan adanya informasi di medsos itu," tuturnya.
Berdasarakan laporan yang tercantum dengan nomor LP/2662/V/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus, pihak terlapor dalam kasus ini masih diselidiki.
Terkait laporan tersebut, polisi masih menelusuri otak yang menyebarkan berita bohong alias hoaks soal layanan Go food sudah disusupi ISIS.
"Masih penyelidikan," kata Argo.
Baca Juga: ABG Perempuan Pakai Cadar Diturunkan Paksa dari Bus
Berita Terkait
-
Bos ISIS Indonesia Aman Abdurrahman, Otak 5 Serangan Teroris
-
Polisi Sudah Tahu Ada Koran yang Diduga Milik ISIS di Indonesia
-
Polisi Dalami Surat Kabar yang Diduga Terbitan ISIS di Indonesia
-
Duh! ISIS Tebar Ancaman di Piala Dunia, Sasar Ronaldo dan Messi
-
Teroris Penyerang Polda Riau Hasil Gabungan Kelompok NII dan ISIS
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut