Suara.com - PAN akan menggelar Refleksi Reformasi sebagai peringatan 20 Tahun Reformasi di Gedung Nusantara, Komplek DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (21/5/2018) mendatang.
“Jadi Insya Allah, acara kita akan diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2018 tepatnya pada pukul 14.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB berbarengan dengan buka puasa bersama,” ungkap Ketua Panitia dan pembicara, Bakri, di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
Rencananya, tokoh utama dari Partai PAN sekaligus tokoh reformasi Amien Rais akan hadir dalam acara tersebut. Selain itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Fahri Hamzah juga turut hadir.
“Akan ada pemutaran video dokumenter yang menayangkan sekilas sejarah reformasi itu. Ada pula orasi politik yang nantinya akan dibacakan oleh Fahri Hamzah,” tambahnya.
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno menambahkan, yang ingin disampaikan kepada publik adalah hal ikhwal terkait reformasi itu sendiri.
“Kami akan mengajak untuk menarik kembali diri kita ke alam sejarah 20 tahun yang lalu di mana reformasi itu digulirkan,” ujarnya.
Reformasi, lanjut Eddy, digulirkan sebagai catatan dan koreksi atas cita-cita Indonesia merdeka; atas segala sesuatu yang telah dibangun oleh para pendiri republik ini, yang ternyata membutuhkan koreksi. Hal ini disebabkan banyak penyimpangan-penyimpangan dalam perjalanannya sejak Indonesia merdeka tahun 1945 sampai reformasi itu bergulir tahun 1998.
“Sejumlah catatan yang hari ini kami lihat sebagai hasil positif dari reformasi, pertama, kita hidup di alam demokrasi yang sangat bebas. Kalau tidak ada reformasi tentu hal itu tidak akan tercapai," jelasnya.
Selain itu, lanjut Eddy, masyarakat Indonesia kini bisa menikmati pemilihan kepala daerah secara langsung yang sebelumnya melalui representatif.
Tetapi menurutnya pula, ada hal yang belum dicapai, bahkan ada yang kebablasan. Misalnya, ada jurang ketimpangan yang sangat besar, dan masalah sosial yang terbesar adalah masalah kesenjangan tersebut, termasuk ekonomi dan sosial.
“Per hari ini kita melihat kesenjangan digital di tengah-tengah pertumbuhan teknologi yang begitu cepat dan melesat," jelasnya.
Menurutnya, masalah ini menjadi catatan PAN terkait 20 tahun reformasi. Ada hal-hal yang kebablasan misalnya terkait keterbukaan.
Dahulu media pers sangat terbatas untuk melakukan pemberitaan. Hari ini sudah sangat bebas, bahkan media sosial yang berkembang pesat pun sudah melansir pemberitaan, bahkan di luar konteks dan di luar rambu-rambu kebenaran sehingga lahirlah berita-berita hoaks.
"Ini sudah kebablasan,” tegasnya.
Inilah antara lain, menurut Eddy, catatan-catatan yang akan disampaikan PAN dalam acara refleksi 20 Tahun Reformasi pada 21 Mei mendatang.
Berita Terkait
-
YLBHI: Kekuasan Polri di Ranah Sipil Mirip ABRI Zaman Orde Baru
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Jejak Gelap 'Setoran' di Balik Mutasi Kapolres Tuban, Bisakah Reformasi Polri Sejati Tercapai?
-
Otto Hasibuan Heran: Masyarakat Benci Polri, Tapi Orang Ramai Rela Bayar Demi Jadi Polisi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara