Suara.com - Guru Besar dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Profesor Suteki yang diduga mendukung sistem khilafah milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sosok Suteki dosen yang berprestasi.
Informasi yang didapat, Suteki adalah Guru Besar ke-13 di Fakultas Hukum dan Guru Besar ke 86 di lingkungan UNDIP. Pengukuhan gelar profesor didapatnya pada 4 Agustus 2010, di Gedung Prof. Sudarto, UNDIP Semarang.
Lelaki kelahiran Sragen ini kesehariannya adalah sebagai staf pengajar di Fakultas Hukum UNDIP. Dia pernah mendapat predikat sebagai Dosen terbaik di tahun 2006, 2008 dan 2009.
Namun, hal mencengangkan saat dirinya membuka hasil desertasi penelitian untuk gelar profesornya. Dalam pengukuhannya, Suteki mengangkat tema mengenai 'Kebijakan Tidak Menegakkan Hukum (No Enforcement of Law) Demi Pemuliaan Keadilan Subtantif'.
Hasil temuan penelitiannya mengatakan bahwa, tema itu mungkin terkesan kontroversial karena non enforcement of law dalam bahasa vulgar dapat diartikan, peraturan hukum dapat dilanggar.
Tema itu sengaja diambil karena ada argumentasi mendasar yakni adanya fenomena penegakan hukum yang seringkali menemui jalan buntu. Akibat terpasung oleh ritual penegakan hukum konvensional, yakni penegakan hukum yang hanya menyandarkan pada rule and logic dengan memarginalkan aspek behavior.
Pada prinsipnya, tema penelitian Suteki menyatakan bahwa hukum dapat dilanggar demi pemuliaan keadilan substantif. Seperti untuk penghargaan Hak Asasi Manusia dan demokrasi.
Suteki saat ini tengah menghadapi dugaan tekait postingannya di media sosial yang mendukung sistem khilafah dan menyebar ujian kebencian. Dia akan dihadapkan pada sidang Dewan Kehormatan Kode Etik (DKKE), Rabu (23/5/2018) siang ini.
"Sidang dilakukan hari ini Rabu, dan tertutup. Untuk detail hasil akan kami laporkan tapi waktunya menyesuaikan," terang Kepala UPT Humas dan Media UNDIP, Nuswantoro Dwiwarno. (Adam Iyasa)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat