Suara.com - Jalur tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga ke Jawa Timur disiapkan untuk musim Lebaran 2018 ini. Untuk mengamankan jalur mudik selama Lebaran, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah akan mengerahkan 20.500 personel yang tergabung dalam Operasi Ketupat Candi 2018.
Operasi tersebut akan digelar mulai tanggal 8 – 24 Juni 2018. Operasi tersebut akan difokuskan pada kemacetan, keamanan serta kenyamanan pemudik.
Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Jateng, Kombes Pol Hariyanto mengatakan, beberapa giat operasi juga difokuskan pada pelayanan kemanusiaan serta pengaturan lalu lintas guna kenyamanan dan antispasi kemacetan saat arus mudik dan balik.
Selama pelaksanaan operasi tersebut, kepolisian akan dibantu personel dari TNI, organisasi kemasyarakatan (ormas), instansi pemerintah baik itu Satpol PP, pemadam kebakaran, PMI, petugas kesehatan maupun instansi terkait lain serta sejumlah komunitas dan elemen masyarakat lain.
"Tanggal 7 Juni kita apel pasukan dulu, besoknya kita gelar. Kita sebar di semua titik di Jateng," ujar Hariyanto, Kamis (24/5/2018).
Ia menjelaskan, Polda Jateng akan lebih memilih pada rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan. Untuk tahun ini, salah satu titik kemacetan di Jawa Tengah ada di jembatan Kali Kuto Kendal, ini karena masih dalam proses pengerjaan. Pengerjaannya dijadwalkan selesai sebelum lebaran agar bisa dilewati pemudik.
"Tapi kalau belum jadi, keluar lewat Gringsing. Nanti akan ada rekayasa lalu lintas, termasuk untuk mengantisipasi potensi kerawanan kemacetan di pintu tol Krapyak-Semarang," ujarnya menjelaskan.
Sementara untuk pemfungsian ruas tol di Jateng, pihaknya akan membagi jalur sesuai kelayakan jalan tol. Baik yang berstatus operasional maupun fungsional.
"Ruas tol terhubung dari Brebes sampai Ngawi, Jatim. Namun belum semua ruas tol tersebut dalam status operasional. Karenanya rekayasa lalu lintas jadi pilihan," imbuh Hariyanto. (Adam Iyasa)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri