Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri mengungkap peredaran bawang putih impor dari negara Tiongkok dan Taiwan ke Indonesia sebanyak 300 ton di gudang daerah Surabaya, Jawa Timur, pada Mei 2018.
Adapun bawang putih Impor merupakan milik dari perusahaan PT. Petani yang mendapatkan bawang putih impor dari Kementerian Perdagangan sebanyak 30.000 Ton.
Kemudian, PT. Petani melakukan kerjasama dengan empat perusahaan lain yakni PT. CGM, PT. ASJ, PT. FMT dan PT. TSR dalam mendistribusikan bawang putih impor.
Wadirtipideksus Bareskrim Polri Komisaris Besar Daniel Monang Tahi Silitonga mengatakan perusahaan tersebut memperdagangkan bawang putih impor yang dipergunakan untuk bibit. Tetapi diperdagangkan ditingkat konsumen.
"Dalam proses pengiriman bawang putih keterangan atau pernyataan yang tidak benar seharusnya label PT. Petani yang lakukan importasi (sesuai dokumen kepabeanan) tetapi tertulis bukan, itu konsumen merasa dirugikan," kata Daniel di Bareskrim Polri, di Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018)
"Ada 300 Ton bawang putih telah kami sita digudang di Surabaya," Daniel menambahkan
Menurut Daniel, dari 300 ton bawang putih yang diimpor ada sekitar tujuh ton di antaranya adalah bawang putih bibit yang tidak layak konsumsi dan menyalahi Undang-Undang Karantina.
"Bawang putih bibit itu seharusnya diperuntukan untuk ladang dan penanaman. Ada bakteri dan cacing nematoda yang tidak boleh di konsumsi," ujar Daniel.
Adapun empat orang sudah ditetapkan tersangka yakni direktur PT. TSR inisial TKS, Direktur PT. Petani bagian operasional inisial MYI, Direktur PT. CGM inisial SE dan PN.
Barang bukti yang disita penyidik yakni Surat perjanjian antara PT. PTI dan PT. CGM, Dokumen Kepabeanan, Nota Pembelian dan Surat Pengiriman Barang.
Para pelaku disangkakan dengan Pasal 144 Jo Pasal 147 UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan; Pasal 62 Jo Pasal 8 ayat (1) UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 3 UU No. 8 tahun 2010 tentang TPPU Jo Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.
Berita Terkait
-
Dari Limbah Jadi Tinta: Kreativitas Anak Bangsa
-
Banyak Spekulan Nakal, Harga Bawang Putih Jauh Lebih Mahal Dijual Rp 40-45 Ribu
-
20 Tahun Berlalu, Revalina S Temat Masih Betah Dipanggil Bawang Putih
-
Becermin dari Tangisan Bawang Putih: Pangan Lokal, Pangan yang Berdaulat
-
Terpaksa Hidup Seperti Vampir: Wanita Ini Tak Bisa Makan Bawang Putih Seumur Hidup
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara