Suara.com - Peristiwa persekusi yang baru saja terjadi di Kantor Radar Bogor oleh sekelompok massa PDIP menuai simpati. Puluhan jurnalis dari berbagai media di Bogor menggelar aksi solidaritas untuk Radar Bogor di depan Mapolresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Aksi solidaritas yang digelar Sabtu (2/6/2018) ini merupakan buntut dari persekusi sekelompok massa PDIP ke Kantor Radar Bogor terkait pemberitaan berjudul 'Ongkang-Ongkang Kaki Dapat Rp 112 juta'.
Dari pantauan Suara.com, puluhan awak media berkumpul di halaman Mapolresta Bogor Kota sejak Sabtu pagi. Kedatangan mereka untuk melakukan mediasi dan menyuarakan pernyataan sikap ke pihak kepolisian setempat.
Billy Adhiyaksa, selaku koordinator aksi mengatakan, dalam aksi solidaritas ini insan pers se-Bogor Raya menolak segala bentuk kekerasan, intimidasi dan persekusi terhadap insan pers dan media masa.
"Kami insan pers se-Bogor Raya meminta agar aparatur keamanan (TNI-Polri) menjamin kebebasan kinerja insan pers sesuai dengan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999," kata Billy.
Mereka juga meminta semua kalangan untuk mengedepankan delik pers dalam menyelesaikan persoalan terkait kinerja pers. Selain itu, insan pers se-Bogor Raya sepakat untuk menyajikan berita objektif dan berdasarkan fakta.
"Kami mengajak semua kalangan menjaga kondusifitas Kota Bogor," imbuh Billy.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya berjanji akan menjamin tidak ada lagi kejadian serupa. Pihaknya juga akan memediasi kedua belah pihak untuk bermusyawarah.
"Ya agar tidak ada pihak yang dirugikan, sejauh ini Radar Bogor sudah menahan diri. Jadi mari kita jaga kondusifitas terlebih ini tahun politik," kata Ulung.
Aksi solidaritas insan pers ini pun diakhiri dengan melakukan aksi gantung kartu pers di pagar depan Mapolresta Bogor Kota. Tidak hanya itu, beberapa insan pers juga melakban mulut mereka sebagai bentuk kekecewaan terkait kebebasan pers.
Sebelumnya, ratusan kader dan simpatisan PDIP mendatangi kantor Radar Bogor di Jalan Abdullah Bin Muhammad Nuh, Bogor Barat, Kota Bogor sekitar pukul 16.30 WIB pada Rabu (30/5/2018).
Mereka berang dengan pemberitaan yang diterbitkan Radar Bogor dengan judul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 juta" dinilai menyudutkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.(Rambiga)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?