Suara.com - Juru Bicara Persaudaraan 212 yang juga petinggi FPI, Novel Bamukmin keberatan atas diberikannya SP3 atas kasus dugaan penodaan agama yang menyeret nama Sukmawati Soekarnoputri. Ia menilai tindakan kepolisian itu mengandung unsur kelicikan.
Novel memaparakan bahwa kasus Sukmawati terkait dengan puisinya yang diduga menodai umat muslim lebih berat ketimbang kasus Basuki Thahaja Purnama atau Ahok. FPI jadi kelompok yang mendukung pelaporan penistaan agama Sukmawati.
Ia pun menganggap diberikannya SP3 kepada Sukmawati sangat tidak adil.
"Sangat tidak adil dan ini suatu kelicikan yang menghancurkan rasa keadilan karna justru Bu Suk itu kasusnya lebih parah dari Ahok," kata Novel kepada Suara.com, Senin (18/6/2018).
Atas diberikannya SP3 kepada Sukmawati, Novel menganggap hal itu sangat mencoreng citra Kepolisian karena tidak bisa bekerja secara netral.
"Ini mencoreng citra kepolisian yang mana hukum tunduk akan politik penguasa," ujarnya.
Novel menolak apabila pemberian SP3 kepada Habib Rizieq menjadi permulaan untuk pemberian SP3 kepada kasus-kasus lainnya seperti kasus Ketua Fraksi Partai Nasdem Viktor Laiskodat dan kasus dugaan penistaan agama Ade Armando.
"Bisa jadi ke depan mereka akan membarter kasus Viktor Laiskodat dan Ade Armando yang seharusnya mereka sudah jadi tersangka dan dipenjara bisa diberikan SP3 dengan mendompleng SP3 HRS dari kasus yang lain," pungkasnya.
Untuk diketahui, Mabes Polri resmi menghentikan penyidikan kasus puisi “Ibu Indonesia” karya Sukmawati Soekarnoputri, yang diduga bermuatan penodaan agama.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan, Bareskrim telah mengeluarkan surat perintah penyidikan perkara (SP3) kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Ahok Komentar Penghentian Kasus Pornografi Rizieq, Ini Jawabnya
-
MUI Yakin Polisi Punya Alasan Kuat Hentikan Kasus Porno Rizieq
-
Kasus Rizieq dan Sukma SP3, PKS: Jika Politis Mudah Ketahuan
-
Rizieq dan Sukmawati SP3, Ratna Sarumpaet Curhat Masih Tersangka
-
Kasus Chat Mesum dengan Habib Rizieq Disetop, Firza Husein Lega
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO