Suara.com - Komunitas Nelayan Tradisional memastikan, jika proyek reklamasi teluk utara Jakarta diteruskan, maka biota laut di kawasan tersebut akan rusak sehingga turut berimbas pada pendapatan mereka.
Kekhawatiran mereka itu bukan tanpa alasan. Sebab, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meneken Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 58 Tahun 2018 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi dan Pengelolaan Reklamasi Pantai Utara Jakarta.
Ketua KNT Iwan menjelaskan, sejak proyek reklamasi dilakukan pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, perputaran arus di lautan jadi tidak normal. Dampaknya biota laut yang berada di sekitar teluk Jakarta lambat laun berkurang.
"Biota laut jadi tidak lagi subur, tak seperti dulu. Apalagi nanti akan timbul pulau-pulau lain. Biota laut akan musnah,” kata Iwan kepada Suara.com di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (18/6/2018).
Jika proyek biota laut musnah akibat proyek reklamasi, Iwan mengkhawatirkan nelayan kehilangan sumber penghasilan ketika melaut.
"Lambat laun nelayan akan dengan sendirinya terusir, karena wilayah mata pencarian sudah dibuat proyek reklamasi. Mau cari ikan di mana lagi?" Jelasnya.
Sekalipun harus mencari ikan di laut lepas, nelayan tradisional kekurangan alat untuk melaut. Iwan menjelaskan, perahu nelayan tradisional hanya mampu melaut di sekitar pantai utara Jakarta.
"Mau cari ikan di laut lepas para nelayan tradisional tidak mampu, karena armada kapalnya tidak memenuhi standar, masalah kemampuan mereka, karena nelayan tradisional lingkupnya hanya di teluk Jakarta," tutur Iwan.
Iwan menyebut, nelayan awalnya menyambut baik langkah Pemprov DKI Jakarta ketika menghentikan proyek reklamasi seusai Anies dilantik menjadi gubernur menggantikan Ahok.
Baca Juga: 192 Ribu Kendaraan Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta
Namun, ketika Pemprov DKI mengeluarkan Pergub Nomer 58 Tahun 2018, nelayan justru mempertanyakan apakah pemerintah akan menlanjutkan proyek reklamasi atau sebaliknya.
"Sekarang sudah mulai lumayan sejak penghentian proyek. Biota laut sudah tumbuh. Kalau proyek itu malah dilanjutkan gubernur saat ini, limbah pembangunan juga kemana-mana. Banyak budi daya yang rusak terkena dampak limbah," tandas Iwan.
Tag
Berita Terkait
-
Nelayan Tradisional Jakarta Waswas Anies Teken Pergub Reklamasi
-
Mengerikan! Ini yang Terjadi Jika Reklamasi Jakarta Jalan Terus
-
Soal Reklamasi Teluk Jakarta, Sandi: Tanya ke Pak Anies
-
Terbitkan Pergub Reklamasi, Walhi: Anies Ingkar Janji Kampanye
-
Lanjutkan Reklamasi, Anies Dituding Langgar Janji Kampanye
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU