Suara.com - Pelantikan Komisaris Jenderal Polisi Iriawan sebagai pejabat Gubernur Jawa Barat menuai banyak kritikan. Salah satunya dari Ketua DPP Partai Gerindra, Sodik Mujahid.
Sodik menilai pengangkatan Iriawan sebagai Pj Gubernur adalah bentuk inkonsistensi pemerintah. Pasalnya, pada bulan Februari lalu, presiden, Menkopolhukam, Kapolri dan juga Mendagri sendiri mengatakan hal itu hanya wacana semata.
"Tidak ada alasan keamanan yang menonjol dalam Pilkada Jabar ini. Sehingga harus ditangani oleh seorang Perwira Polisi. Banyak pejabat dari Kemendagri yang lebih tepat dan mumpuni," kata Sodik saat dihubungi, Senin (18/6/2018).
Sodik mengingatkan, pada Pilkada DKI Jakarta sebelumnya, Polisi dan khususnya Iriawan dinilai publik tak independen dan berpihak kepada pasangan Cagub-Cawagub Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
"Sangat wajar jika masyarakat menilai bahwa pemerintah panik bahkan kalap jagoannya lemah dan harus dibantu oleh Pejabat Gubernur Jabar yang pernah berpihak dalam Pilgub DKI," tutur Sodik.
Sodik tak tahu apakah Iriawan akan berlaku sama saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya kala itu di momentum Pilkada DKI, ataukah akan berlaku adil setelah menjabat sebagai PJ Gubernur Jabar.
"Kita lihat nanti dilapangan apakah Pejabat Gubernur Jabar ini akan berlaku seperti ketika dia jadi Kapolda DKI Jakarta yang dinilai berpihak atau akan memperbaiki diri dengan tampil sebagai pejabat yang adil dan independen," ujar Sodik.
Ia mengatakan, kritiknya terhadap kebijakan Mendagri melantik Iriawan sebagai Pj Gubernur Jabar bukanlah lantaran di Jawa Barat ada kandidat yang diusung Partai Gerindra, tapi lebih pada urusan kepantasan.
"Kami tak lihat dari sisi kepentingan paslon dari Gerindra. Kami lebih melihatnya dari sisi kepantasan dan kelayakan dalam upaya menumbuh suburkan demokrasi yang sehat," kata Sodik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung