Suara.com - Mahasiswa yang melaporkan Ketua DPP Gerindra Habiburokhman, Danick Danoko mengatakan, laporannya adalah sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat. Ia menyatakan tidak ada motif politik atas laporan tersebut.
"Tidak ada motif untuk menjelekkan nama seseorang. Saya hanya ingin hukum ini berjalan sesuai koridornya," kata Danick di Polda Metro Jaya, Jumat (22/6/2018).
Danick menuturkan, dirinya memiliki saksi yang memperkuat pelaporannya. Salah satunya adalah temannya yang hendak mudik ke Lampung.
"Saya kebetulan nganterin dia dan dalam situasi itu tidak ada kemacetan. Yang ada adalah antrean untuk keluar tol, lalu antrean untuk naik kapal. Terus tidak ada kemacetan yang parah seperti yang dikatakan oleh Habiburokhman," ia menjelaskan.
Sebelumnya Danick Danoko melaporkan Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman atas ucapannya yang menyebut "Mudik Neraka".
Danick melapor atas tuduhan ujaran kebencian bermuatan permusuhan dan SARA dan atau pencemaran nama baik melalui media elektronik pada Rabu (20/6/2018).
Berita Terkait
-
Kritik Pemerintah Tanpa Data, Anies Bela Prabowo
-
Soal Galang Dana untuk Kampanye Gerindra, Ini Kata Kadernya
-
Mahasiswa Pelapor Mudik Neraka Habiburokhman Jalani Pemeriksaan
-
Gerindra Klaim Video Kritikan Prabowo Bukan untuk Elektabilitas
-
Dianggap Fitnah Habiburokhman, ACTA Laporkan Balik Danick Danoko
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!