Suara.com - Warga Bendul Merisi Gang 1 Utara, Surabaya baru saja dihebohkan akan penemuan sosok mayat siswa SD bernama Galang Ardiansyah (8) yang dilaporkan menghilang sejak malam takbiran Idulfitri atau pada Kamis (14/6/2018) malam.
Setelah satu pekan, jenazah Galang ditemukan mengapung di sebuah sumur rumah kontrakan, tak jauh dari tempatnya tinggal.
Satu minggu menghilang, menjadikan keluarga Galang, terutama sang kakek, Sutikno kalang kabut. Warga dan polisi ikut sibuk melakukan pencarian. Bahkan, komunitas indigo ikut dikerahkan untuk membantu pencarian.
Komunitas Prana Indigo Nusantra (PIN) Surabaya turut ambil bagian dalam pencarian Galang. Sejak dikabarkan hilang pada Kamis (14/6/2018) malam, Kenzo salah satu anggota PIN mendapatkan pengelihatan keberadaan jasad bocah SD tersebut.
Pengelihatan Kenzo melalui mata batinnya menggambarkan adanya masjid, sumur dan makam. Dari situlah pencarian oleh keluarga Galang juga pihak kepolisian mulai difokuskan di sumur-sumur milik beberapa warga Bendul Merisi gang 1 Utara, Surabaya.
"Saya dapat pengelihatan masjid, sumur dan makam," kata Kenzo seperti diceritakan ibunya, Elis.
Ditambahkan Elis, Kenzo juga sempat menyampaikan apabila keberadaan Galang tidak jauh dari rumah.
"Masjid, sumur dan makam kata Kenzo tidak jauh dari rumah. Kuat dugaan jasad Galang berada di dekat rumahnya," katanya.
Ternyata benar. Sepekan setelah Galang dinyatakan hilang, ternyata bocah yang duduk di bangku kelas II SD itu ditemukan di dalam sumur. Nahas, Galang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Baca Juga: AirNav Sayangkan Penerbangan Balon Liar di Perayaan Syawalan
Kakek dan nenek Galang sempat pingsan setelah melihat tubuh cucunya mengapung di dalam sumur tetangga dalam kondisi tak bernyawa.
Menurut tetangga, kondisi yang dialami kakek dan nenek Galang sangat wajar. Karena, sejak kecil merekalah yang merawat Galang.
Sebelumnya, setelah dikabarkan hilang sejak malam Takbir, Kamis (14/6/2018), Galang Ardiansyah (8), siswa SDN Bendul Merisi 408 ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Anak semata wayang pasangan Ade Supriatna dan Dewi Purwati itu ditemukan di dalam sumur sebuah rumah kontrakan di Jalan Bendul Merisi Gang 1 Utara no 7B, Surabaya.(Achmad Ali)
Berita Terkait
-
Cerita Pilu Kakek Sutikno Lihat Jenazah Cucu Mengapung di Sumur
-
Libur Lebaran, Kondisi Pebola Persebaya Makin Prima
-
Terminal Purbaya Siagakan 60 Petugas saat Arus Balik Besok
-
Lebaran di Kediaman Wapres, Warga Makassar Rela Antre Sejak Subuh
-
Pasca Bom Gereja Surabaya, Densus 88 Tangkap 110 Terduga Teroris
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram