Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menceritakan lawatannya ke Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu. Lawatannya ke Amerika Serikat yakni di dua kota yakni Boston dan New York City pada 25 sampai 30 Juni 2018 yang lalu.
Kata Sandiaga, lawatannya ke Amerika Serikat untuk membahas dan menemukan solusi dari sejumlah permasalahan di Jakarta. Mulai dari membicarakan konsep smart city yang lebih baik, kota yang berketahanan, hingga perubahan iklim.
Lawatan Sandiaga tersebut pun mendapat kritikan dari pihak lain. Sandiaga menuturkan alasan memilih Amerika Serikat sebagai tempat kunjungannya karena ingin mencontoh negara yang maju.
"Dapat nggak saya kalau saya ke Bangkok atau saya ke Delhi? Ya nggak dapat lah. Kita mau me-benchmark Jakarta ke metropolis yang akan jauh lebih bagus. Ya harus dengan metropolis yang lebih bagus. Kalau kita ke Bangkok atau ke Delhi, tidak akan ada lompatan, tidak akan ada quantum leap, tidak dapat teknologi digital yang terkini, tidak dapat center of excellence seperti di MIT (Massachusets Institute of Technology (MIT), tidak dapat Jakarta yang berketahanan seperti di Northeastern. Iya tidak mau kita contohkan yang Laos. Kita mau contoh yang benar lah," ujar Sandiaga di Balai Kota.
Sandiaga juga ditanya perihal apakah kunjungannya hanya menghabiskan anggaran APBD. Sandiaga menuturkan anggaran setiap kunjungan Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut sudah ada di anggarkan di APBD DKI.
"Karena saya rasa kita ada di posisi Kepala Daerah, kita punya judgement sendiri buat memutuskan right or not to make a visit. Kita kan mikir bahwa dikasih mandat oleh rakyat, kalau misalnya ini tidak diperbolehkan, ya jangan dibikin nomenklatur kunjungan. Atau kalau boleh kunjungan, Gubernur sama Wakil Gubernur sama timnya tapi bayar sendiri gitu. Ya boleh saja, boleh seperti itu gitu. Tapi kan ini kan sudah dianggarkan di setiap tahun, itu ada anggaran kunjungan," kata dia.
Selain itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menceritakan bahwa saat dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke luar negeri yakni ke Dubai, Jepang, Istanbul, Jakarta sempat hilang di dunia internasional. Padahal kata dia, Jakarta merupakan Ibu Kota demokrasi ketiga di dunia.
"Pak Anies juga sampaikan waktu dia pulang dari Istanbul Maroko, bahwa Jakarta selama ini itu Ibukota demokrasi ketiga terbesar di dunia. Ibu Kota dari negara keempat terbesar di dunia setelah Cina, India, Amerika, baru Indonesia. Tapi kita tuh tidak present gitu di luar negeri, di luar negeri itu Jakarta itu tidak muncul gitu loh, tidak menjadi buah bibir dari orang-orang. Karena kita sendiri tidak mau tampil," ucap Sandiaga.
Harapannya, dengan kunjungan dirinya dan Anies, masyarakat luar negeri jadi mengetahui perihal kota Jakarta
Baca Juga: Sandiaga Uno: Pilkada Jateng 2018 Mirip di Jakarta Tahun Lalu
"Sekarang dengan kita berkunjung, kita road show, kita tampil, mereka lihat wah ada dampaknya bagi Jakarta. Kami datang, mereka disampaikan 10, 2 juta penduduknya Jakarta. Sekarang terus kita punya beberapa inisiatif," tuturnya.
Sandiaga juga menambahkan banyak yang tak mengetahui Asian Games digelar di Jakarta. Untuk itu, kunjungannya ke luar negeri juga untuk mempromosikan kota Jakarta.
"Dan saya rasa kalau kita sama-sama sepakat ingin Jakarta maju pesat, kita harus jangan menutup diri. Kita harus membuka diri, kita harus lakukan pendekatan-pendekatan dan bagaimana kita mengajak tapi juga investor berbisnis di Jakarta. Studi di daerah tempat lain itu bagus seperti Bangkok atau Delhi, tapi kalau kita punya contoh yang lebih maju, kenapa nggak yang lebih maju," tandasnya.
Berita Terkait
-
Duet Prabowo-Anies di Pilpres, Sandi Serahkan pada Mitra Koalisi
-
Sandiaga Uno: Pilkada Jateng 2018 Mirip di Jakarta Tahun Lalu
-
BI Bebaskan Aturan Rumah Tanpa DP, Sandiaga Uno: Alhamdulillah
-
Anies Baswedan: Pendapatan Daerah 2017 Lebih dari 100 Persen
-
Anak Menpora Dipukul, Sandiaga: Jangan Langsung Salahkan Jakmania
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?