Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepala daerah untuk hati-hati dalam menjalankan tugasnya agar tidak tersandung kasus korupsi. Pesan ini disampaikan Jokowi agar tidak menambah daftar panjang kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT).
"Beliau (Jokowi) hanya menyampaikan pesan, bupati berhati-hati dalam OTT," ujar Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming usai bertemu Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/7/2018).
Namun demikian, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini mengaku tidak membahas secara spesifik isu tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu lebih fokus membahas sejumlah permasalahan yang ada di tiap daerah.
"Tapi tidak membahas secara spesifik. Saya rasa bukan di pertemuan ini saja, yang dulu-dulu juga beliau menyampaikan hati-hati ini, apabila tidak (dijalankan dengan baik) akan jadi permasalahan," katanya.
Hal senada dikatakan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Ia mengatakan, Presiden menaruh perhatian lebih atas masalah korupsi yang menjerat kepala daerah.
"Ya presiden sampaikan hati-hati terutama soal dana, anggaran, gratifikasi," kata dia.
Selanjutnya Ratu Tatu juga sempat curhat ke Jokowi terkait permasalahan di daerahnya. Ia meyebut masih banyak masyarakat miskin di desa yang setiap ada persoalan selalu datang ke bupati.
"Masyarakatnya banyak yang masih tidak mampu dan apa pun persoalan mereka datang ke bupati. Misal anaknya mau sekolah nggak ada uang datang ke kita," katanya.
Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah Pameran Bahan Makanan Terbesar
"Nah, dengan kondisi kita ini gimana sikapinya. Kan nggak semua bisa dibackup APBD kita, secara nggak langsung, secara pribadi kita harus beri bantuan ke mereka," Ratu Tatu menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor