Suara.com - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan memulangkan jenasah pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi korban dalam kecelakaan tabrakan kapal motor cepat (speedboat) yang mengangkut sejumlah PMI dari Malaysia, di perairan Malaysia, Pulau Sebatik, Malaysia, Jumat (29/6/2018). Pemulangan dilakukan BNP2TKI, Selasa (4/7/2018).
Saat ini, ketiga jenasah korban atas nama Agustina Jawa Kelen, Viani Nuktin, dan Maria Goreti Barek Beguir, telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, di Larantuka, Flores Timur. BP3TKI Nunukan dan BP3TKI Kupang memfasilitasi kepulangan tersebut hingga tiba di kampung halaman.
Jenasah Agustina dan Maria dipulangkan melalui rute penerbangan Tarakan, transit di Denpasar - Bali, kemudian ke Maumere dan tiba pukul 12.30 WITA. Jenazah selanjutnya diantar ke desa Riang Kemie, Ile Mandiri, Flores Timur, didampingi staf BP3TKI Kupang bersama keluarga korban yang menjemput di Maumere.
Jenasah Viany Mukin dipualngkan melalui rute (Tarakan, Surabaya, Kupang, Maumere), tiba di Kupang , kemudian diberangkatkan ke Maumere pukul 15.00 WITA difasilitasi BP3TKI Kupang.
Satu jenazah, atas nama Yordimus Waton, anak PMI Agustina Jawakelen yang baru ditemukan pada Minggu (1/7/2018) pagi, batal dipulangkan karena kondisi tubuhnya tidak memungkinkan lagi, sehingga disemayamkan di Nunukan.
Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan BP3TKI Nunukan, Arbain, para PMI yang meninggal tersebut memiliki dokumen sah bekerja di Malaysia. Namun paspor milik mereka ditahan majikan sehingga terpaksa pulang ke Indonesia menggunakan jalur ilegal dari Tawau menuju Pulau Sebatik.
Deputi Perlindungan BNP2TKI, Dr. Anjar Prihantoro, menyampaikan rasa bela sungkawa atas kejadian tersebut, dan senantiasa mengingatkan agar para PMI, saat berangkat maupun pulang harus secara prosedural dan menggunakan jalur resmi.
Berita Terkait
-
Program Kebun Mama, Kala Perempuan di NTT Memimpin Perubahan dengan Menanam Asa
-
Mengayuh Harapan di Ujung Timur: Dukungan Sepeda untuk Rumah Belajar Melang
-
Lewat 'Kebun Mama', Ratusan Perempuan Komunitas di NTT Gerakkan Ketahanan Pangan Lokal
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
Terkini
-
Natal Dijaga Ketat, Brimob Sterilisasi Total Gereja Katedral Jakarta
-
Komisi VIII Dorong Percepatan Revisi UU Kebencanaan Usai Banjir Sumatera, Peran BNPB Bakal Diperkuat
-
Polisi Periksa Pemilik Email Pengirim Pesan Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok, Apa Motifnya?
-
Misteri Sosok Kamila Hamdi: Identitas Asli atau Akun Retasan di Balik Teror Bom 10 Sekolah di Depok?
-
Misteri Isi Email Teror Bom 10 SMA di Depok: Ada Nama Kamila Luthfiani, Ngaku Korban Perkosaan
-
Prabowo Mau Tata Ulang Kota, DPR: Perlu Tangan Besi Lawan Cengkeraman Pengusaha
-
Pemerintah Targetkan Sampah Bantargebang Hilang 2 Tahun, Pramono Tinggal Tunggu Arahan Bangun PLTSa
-
Panglima TNI Rotasi 187 Perwira Tinggi, Mayoritas dari Angkatan Darat
-
Saksi Sebut Pertamina Gunakan Kapal Jenggala Bango karena Stok Gas Kritis
-
Ancaman Wabah Mengintai Pengungsi Bencana Sumatra, Pakar Ingatkan Risiko ISPA hingga Kolera