Suara.com - Perwakilan dari masa aksi '67 Tegakan Keadilan' dari kelompok Persaudaraan 212 mendatangi gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018). Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait dengan beberapa kebijakan Mendagri Tjahjo Kumolo yang meresahkan mereka.
"Kita menyampaikan pendapat kita, tuntutan kita, harapan dan kegelisahan kita, keprihatinan kita. Makin hari makin nampak ketidakjelasan, oleh karena itu hal-hal yang berkaitan dengan apa yg menjadi tugas-tugas kemendagri, kita datang untuk bertabayun ke sini, sekaligus kita menuntut apa yang menjadi harapan kita," kata Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Shabri Lubis.
Dia mengatakan tuntutan pertama kepada Mendagri adalah agar segera mencopot Pj Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal Polisi M Iriawan. Sebab, menurut dia pengangkatan Iriawan menyalahi peraturan perundang-undangan.
"Yang pertama, berkaitan dengan pengangkatan Iwan Bule jadi Pjs Jawa Barat, ini apa maksudnya sedangkan ada aturan di UU Kepolisian melarang soal itu, diakan aktif, melarang yang aktif," katanya.
"Kemudian, soal e-KTP yang tercecer, kinerja Kemendagri kita ingatkan, kita menasihati, dalam hal ini pelangaran itu mesti disikapi dengan jelas," tambah Shabri Lubis.
Shabri mengatakan apabila kinerja Kemendagri tidak diperbaiki, maka akan menimbukan ketidakpercayaan bagi masyarakat.
"Pemaksaan-pemaksaan seperti itu akan melahirkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, ini berbahaya, kalau nanti diceritakan, terus terang ini berbahaya. Kami dari para ulama mengkhawatirkan kalau kinerja seperti ini terus, tidak profesional dan membuat keresahan di tengah masyarakat. Kami dari PA 212 ingin supaya diselesaikan dan dijelaskan sejelas-jelasnya dan dengan jujur," tutup Shabri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas