Suara.com - Penyidikan yang dilakukan Polres Selayar dan Polda Sulawesi Selatan menemukan fakta baru terkait tragedi kecelakaan KM Lestari Maju. Bukan karena kebocoran pada lambung, air laut justru masuk melalui jendela.
Penyidik telah memeriksa belasan saksi, termasuk nakhoda KM Lestari Maju Agus Susanto, dan perwira Posker Pelabuhan Bira, Syah Bandar Bulukumba Kuat Maryanto, pemilik kapal Hendra Yuwono dan karyawan KM Lestari Maju bagian tiketing Isra Yuliana, serta Kepala Syah Bandar Bulukumba Zainuddin.
Hasilnya, diduga kuat KM Lestari Maju miring dan tenggelam bukan karena lambung kapal yang jebol, melainkan cuaca buruk, serta gelombang dan muatan melebihi manifes.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Dicky Sondani, diketahui KM Lestari Maju meninggalkan pelabuhan Bira, Bulukumba sekitar pukul 10.00 WITA, dan mulai mengalami kemiringan saat melalui cuaca buruk di perairan Selayar, sekira pukul 12.00 WITA.
Saat melintas di perairan Selayar, bekas kapal muatan kargo itu dihantam cuaca buruk dan gelombang tinggi hingga 5 meter.
"Gelombang air cukup tinggi 4 sampai 5 meter, sehingga air masuk melalui jendela sebelah kiri, dan debit air yang masuk menyebabkan KM Lestari Maju miring ke kiri," terang Dicky saat menggelar konfrensi pers di ruang Dit Reskrimsus, Senin (9/7/2018) sore.
Saat air laut mulai masuk dan membuat kapal miring, awak kapal langsung mencoba menguras dengan pompa celup dan alat alkom. Namun, jumlah air laut yang masuk lebih banyak hingga debit air berlebih membuat KM Lestari Maju makin miring.
Hingga akhirnya KM Lestari Maju tenggelam dan kandas di perairan Pabaddilang, bersama 242 penumpang dan 48 kendaraan yang dimuatnya,
Dengan fakta itu, penyidik masih berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi. Ditambah lagi, hingga saat ini tim penyelam belum menemukan bagian lambung kapal yang disebut bocor.
Baca Juga: Luis Enrique Arsitek Baru Timnas Spanyol, Dikontrak Dua Tahun
"Soal kebocoran perlu dilakukan investigasi terkait itu. Kita juga kerjasama dengan KNKT, karena kita juga join investigasi dengan KNKT," terangnya. [lirzam wahid]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP