Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo prihatin dengan kecelakaan kapal secara beruntun. Yakni KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara dan KM Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.
Politikus Partai Golkar itu meminta agar kecelakaan kapal-kapal itu diusut hingga tuntas. Menurut dia, harus ada yang bertanggung jawab atas peristiwa naas tersebut. Polri dan Kementerian Perhubungan harus melakukan investigasi terhadap penyebab kejadian itu, utamanya untuk kasus KM Lestari Maju.
"Mengingat banyaknya korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, dan untuk meminta pertanggung jawaban perusahaan KM Lestari dalam memberikan santunan terhadap keluarga korban yang meninggal serta menanggung seluruh biaya pengobatan korban," kata Bambang di DPR, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Di samping itu, mantan Ketua Komisi Hukum DPR juga menekankan akan pentingnya langkah-langkah serius untuk mencegah kecelakaan moda transportasi air terus berulang. Menurut dia, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub harus meningkatkan kinerjanya.
"Terutama sisi pengawasan maupun penerbitan surat izin berlayar bagi perusahaan jasa pelayaran," kata Bambang.
Bambang mendorong Kemenhub untuk mendisiplinkan pengusaha-pengusaha moda transportasi air, baik swasta maupun BUMN untuk memperhatikan aturan-aturan yang berlaku.
Menurutnya, semua perusahaan moda transportasi air harus tunduk patuh terhadap semua peraturan keselamatan dalam perjalanan dan memperhatikan standard operating procedure (SOP).
"Mengimbau kepada perusahaan jasa pelayaran, nakhoda dan kru kapal untuk selalu mengutamakan keselamatan penumpang serta agar disiplin dalam mematuhi prosedur keselamatan di atas kapal guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang," tutur Bambang.
Selain itu, Bambang juga meminta Kemenhub dan Badan SAR Nasional untuk meningkatkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga: Brimob Baku Tembak dengan Kelompok Bersenjata di Nduga Papua
"Khusunya untuk meng-update kondisi cuaca ekstrem, serta melakukan pengecekan terhadap moda transportasi baik laut, udara atau pun darat secara berkala agar laik jalan sehingga kecelakaan tidak berulang,” kata Bambang.
Untuk diketahui, insiden kecelakaan feri KM Lestari Maju di Perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada hari Selasa kemarin telah menyebabkan 29 orang meninggal dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?