Suara.com - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Zaenal A Budiyono melihat posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kondisi sulit. Hal itu terkait dengan posisinya dalam koalisi Pemilihan Presiden 2019 nanti.
Pasalnya, kini Partai Gerindra lebih cenderung senang 'bermesraan' dengan Partai Demokrat. Terlebih lagi kecil kemungkinan PKS akan merapat ke barisan partai pendukung capres Joko Widodo.
"PKS tidak akan mudah, karena sulit PKS ke Jokowi karena dalam berbagai isu sering berseberangan. Kalau kemungkinan meninggalkan bisa, tapi terbatas," kata Zaenal dalam diskusi bertajuk 'Sebulan Jelang Pendaftaran Capres: Koalisi (Bukan) Harga Mati?' di Pulau Dua Restaurant, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).
Zaenal melihat apabila PKS benar-benar ingin meninggalkan Partai Gerindra maka seharusnya PKS membentuk poros baru yang bernuansa Islami.
"Kalau Gerindra dengan Demokrat, mau tidak mau harus buat poros baru. Poros Islam. Ini belum pernah terjadi. Secara sosiologis agak beda, terminologi Islamnya. Kalau saya merasa, PKS akan keras di awal, tapi detik akhir akan berpikir rasional," ujarnya.
Ia pun berpandangan PKS akan menentukan sikap di menit-menit akhir jelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden sama seperti ajang Pilpres 2014 lalu.
"PKS akan ambil posisi, entah mungkin seperti di 2014. Partai lain mengakui mesin PKS masif. Kalau lihat (Pilkada) Jabar Jateng, kita harus mengatakan mesin PKS masih bekerja walau organisasi pusat masih dirundung konflik elit," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Airlangga dan SBY Bahas Pilpres 2019, Tapi Belum Sepakat Koalisi
-
Posisi PKS Semakin Lemah saat Demokrat Tempel Gerindra
-
Gerindra Tolak RUU Pertanggungjawaban APBN 2017, Ini Alasannya
-
Didorong Nyapres, Pengamat Nilai AHY Cenderung Jadi Selebritis
-
Mau Usul Capres? WA ke Nomor Al Khaththath dan Mardani Ali Sera
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting