Suara.com - Presiden RI Joko Widodo mendapat pertanyaan tak lazim saat menghadiri acara pengajian khataman Alquran dan Haul Pondok Pesantren An Najah Gondang Kabupaten Sragen, Jawa Timur, Sabtu (14/7/2018) malam.
Dalam acara tersebut, seperti diberitakan Antara, Jokowi memberikan pidato yang diselingi kuis berhadiah tiga unit sepeda gunung kepada santri ponpes tersebut yang bisa menjawab secara benar pertanyaan sang presiden.
Seorang santriwati bernama Tiara, menjadi satu dari tiga orang beruntung malam tersebut. Ia mendapatkan sepeda setelah mampu menjawab pertanyaan Jokowi, yang memintanya menyebutkan 10 nama ikan.
Tiara ternyata mengeluarkan pertanyaan usil, ketika menyebutkan nama ikan kesepuluh atau yang terakhir.
”Kalau kecebong bisa pak? Kecebong itu ikan juga kan pak?” tutur Tiara yang membuat hadirin tertawa.
Jokowi menanggapi santai pertanyaan usil Tiara tersebut. “Ya bukan lah. Itu anak katak. Ayo nama ikan yang besar-besar belum disebut tadi,” ujar Jokowi.
Kecebong, sejak beberapa tahun terakhir masuk sebagai kosa kata populer dalam pentas politik nasional.
Bagi kelompok-kelompok yang kontra-Jokowi, ”kecebong” atau berudu adalah sebutan negatif yang merujuk pada para pendukung sang presiden.
Penyebutan tersebut berawal dari kegemaran Jokowi yang memelihara katak ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ketika dirinya menjadi presiden, ia mengakui membawa serta katak peliharannya ke istana.
Baca Juga: Perawan atau Tidak, Gadis Daerah Ini Dibedakan Terbukanya Kain
Banyak Burung, Sangkar Tak Ada
Kedatangan Jokowi ke ponpes itu sendiri, disambut hangat oleh pemimpin An Najah Kiai Haji Minanul Aziz Syathori dan ribuan santi serta umat Islam Sragen.
Minanul Azis merasa bangga atas kedatangan Presiden Jokowi di pondok, sebab membuat para santri dan masyarakat umat Muslim di Sragen lebih termotivasi.
Menurut dia, Ponpes An Najah didirikan pada 1958 oleh KH Ahmad Djisam Abdul Mannan dan kemudian membuka sekolah SMP, SMK dan madrasah aliyah. Jumlah satri sekarang 650 anak tetapi yang bisa tertampung di asrama hanya sekitar 20 persen.
"Ponpes An Najah yang pokok pendidikan menghafal Al Qur'an dan kewirausahaan," katanya seperti diberitakan Antara.
Namun, kata dia, ruang belajar di ponpes tersebut dibangun dengan dana swadana yang terbatas. "Ibarat burungnya banyak, tidak ada sangkarnya," kata Menanul.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB