Suara.com - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Harun Al Rasyid mengatakan, masyarakat Dompu dan Bima asli, sangat mudah membedakan antara perempuan yang masih perawan (gadis) dengan Wanita yang sudah menikah.
Hal tersebut, karena dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang.
"Kalo Rimpu (Busana masyarakat Bima yang menggunakan dua lembar sarung khas Bima yang dipakai di bagian bawah dan bagian atas) dipakai sampai mulut (hanya mata yang terlihat) itu masih perawan. Tetapi kalau sudah dibuka (mulut sudah terlihat) berarti sudah janda atau punya suami," kelakar dia saat acara Festival Rimpu Bima - Dompu di Monas, Jakarta, Minggu (15/7/2018).
Sontak, ribuan perantau Bima - Dompu Sejabodetabek yang mendengar candaan Mantan Anggota DPD RI ini pun langsung tertawa.
"Ha ha ha" secara serentak suasana pun menjadi riuh, seperti diberitakan Times of Indonesia—jaringan Suara.com.
Mantan Sekda Pemerintah Propinsi DKI Jakarta periode 1993-1997 ini menjelaskan bahwa Rimpu merupakan budaya yang telah lama mengakar di daerah tersebut.
"Rimpu adalah budaya sejak abad 13 bagi rang bojo, Bima dan Dompu. Rimpu adalah syar'i. Jadi Kalo jaman sekarang orang biasa memakai syar'i tapi kalo orang Bima dan Dompu sudah dari dulu, mereka memakainya untuk menutup aurat," jelasnya.
Sebagai informasi, rimpu merupakan bagian dari budaya unik dengan menggunakan sarung tenun khas (tembe nggoli) yang terdiri dari 2 (dua) lembar sarung, satu digunakan untuk bagian atas (kepala) dan satunya lagi untuk menutup bagian bawah (badan hingga ujung kaki), biasanya para lelaki menggunakannya untuk katente tembe.
Cara memakai rimpu cukup sederhana, kain bagian atas dilingkarkan pada kepala hingga yang terlihat hanya wajah (Rimpu Colo) atau terlihat matanya saja (Rimpu Mpida)
Baca Juga: Sebelum Juventus, Napoli Juga Punya Peluang Dapatkan Ronaldo
Seiring kemajuan menenun, Rimpu tidak hanya menggunakan tembe nggoli, kini tersedia beragam songket dengan motif-motif yang indah, namun motif yang banyak digunakan adalah motif dari filosofi Nggusu Waru seperti; bunga bersudut delapan, weri (bersudut empat mirip kue wajik), wunta cengke (bunga cengkeh), kakando (rebung), bunga satako (bunga setangkai).
Budaya rimpu mulai dikenal sejak masuknya agama Islam di Bima Dompu yang dibawa oleh tokoh-tokoh agama Islam dari tanah Gowa Makassar. Meskipun di masyarakat Gowa sendiri tidak mengenal budaya rimpu.
Jadi rimpu, merupakan kearifan lokal budaya perempuan Bima Dompu yang menjunjung tinggi ajaran Islam bahwa setiap perempuan yang sudah aqil balik diharuskan menggunakan busana hijab islam.
Ada dua jenis Rimpu yang biasa dikenakan: Pertama 'Rimpu Mpida', yang dikenakan oleh perempuan yang belum menikah, maka rimpu mpida menutup semua bagian wajah terkecuali mata.
Kedua 'Rimpu Colo' rimpu yang dikenakan oleh perempuan yang sudah menikah (berkeluarga) yang semua wajahnya terbuka.
Festival Rimpu,tidak hanya mengadakan pawai rimpu, juga menampilkan beberapa atraksi seni budaya seperti tarian, pencak silat, hadra, ntumbu tuta, biola, bazar kuliner dan pameran wisata daerah Bima-Dompu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027
-
Jaringan Pemasok Amunisi ke OPM Terbongkar! Muncul Dugaan Libatkan Oknum TNI
-
Jumlah Penduduknya Kebanyakan, Gubernur Pramono Mekarkan Kapuk Jadi Tiga Kelurahan
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek