Suara.com - Model Fenny Steffy Burase, Rabu (18/7/2018), diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 12 jam terkait sumber dan penggunaan dana Aceh Marathon 2018 dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.
"Saya hanya hubungan kerja dengan beliau (Irwandi Yusuf), sejak di proyek Aceh Marathon 2018 tahun lalu. Sudah setahun," kata Steffy di gedung KPK Jakarta, Rabu malam.
Steffi datang ke gedung KPK sekitar pukul 09.30 pagi dan baru keluar dari gedung tersebut pada sekitar pukul 22.45 WIB didampingi penasehat hukumnya Fahri Timur.
"Aceh Marathon sampai saat ini dari pemerintah provinsi mengatakan ditunda. Itu keputusan pemprov bukan saya. Sebenarnya kalau medali itu mencapai Rp500 juta, untuk baju Rp300-400 juta, kalau ditotal dana event sebesar Rp13 miliar," tambah Steffy.
Namun Steffy membantah memiliki aset yang berasal dari Irwandi Yusuf.
"Aset apa ya? Tidak," tegas Steffy.
Sementara itu Fahri menjelaskan bahwa kliennya, Steffy Burase, ditanyai 60 pertanyaan oleh KPK dan isi pertanyaan lebih kepada soal aliran dana dari Irwandi Yusuf.
"Alhamdulillah pemeriksaan berjalan dengan baik, 12 jam yang melelahkan," kata Fahri.
Menurut Fahri, Steffy adalah staf ahli dalam pelaksanan Aceh Marathon 2018 yang menghadiri pertemuan dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Pemerintah Aceh.
Steffi adalah satu dari empat orang yang sejak 7 Juli 2018 lalu dicegah bepergian ke luar negeri selama 6 bulan oleh KPK. Selain Steffi, 3 orang lain yang dicegah adalah Nizarli, Rizal Aswandi, dan Teuku Fadhilatul Amri.
"Saya belum cek (pencekalan) tapi nanti saya pastikan, belum ada surat (pemberitahuan cekal)," tambah Steffy Burase.
Dalam kasus terkait pengalokasian dan penyaluran Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Tahun Anggaran 2018 itu, KPK telah menetapkan empat tersangka yaitu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Bupati Bener Meriah Ahmadi, Hendri Yuzal, dan T Syaiful Bahri. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
Usai OTT, KPK Tahan Bupati Lampung Tengah
-
Ditangkap KPK, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis yang Tanya Kasus: Kamu Cantik Hari Ini
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan