Suara.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum mendapat solusi terkait 12.000 lebih calon pemilih pada Pemilu 2019 yang terancam kehilangan hak pilihnya.
Menurut Sekretaris Ditjen Dukcapil, I Gede Suratha, 12.000 lebih calon pemilih itu adalah mereka yang baru berumur 17 tahun pada hari pemilihan. Mereka terancam kehilang hak pilih lantaran belum sempat mencetak KTP elektronik yang menjadi prasyarat sebagai daftar pemilih tetap (DPT).
"Jadi yang dikhawatirkan adalah yang persis berumur 17 tahun pada hari H (pemilihan). Nggak sempat mencetaknya (e-KTP)," kata Suratha di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).
Menurut Suratha, berdasarkan undang-undang yang mengatur tentang pencatatan sipil, e-KTP bisa dicetak apabila seorang warga telah berumur 17 tahun.
"Berarti kan dia (e-KTP) nggak sempat dicetak. Jumlahnya itu ada 12 ribu sekian, sudah tercatat," ujar Suratha.
Ia mengatakan, jumlah 12.000 lebih calon pemilih itu tidak dapat dianggap remeh. Sebab, kemenangan kandidat dalam Pemilu bisa ditentukah oleh dua atau tiga suara saja.
Menurut Suratha, persoalan ini sudah disampaikan kepada Presiden dan akan didiskusikan dengan DPR dan KPU.
"Ini memang betul-betul jadi konsen kita. Ini belum ada jalan keluarnya. Ini sudah disampaikan kepada Presiden. Nanti gimana negosiasinya di DPR, apakah Perpu untuk khusus itu saja, ataukah PKPU, nanti dibicarakan," Suratha menambahkan.
Baca Juga: Jual Ekstasi dari Balik Penjara, Napi Cipinang Raup Untung Besar
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis