Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyentil Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai pesaingnya untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.
Sentilan tersebut disampaikan Cak Imin saat menyapa para tamu undangan yang hadir dalam acara HUT PKB ke-20 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (22/7/2018).
Dalam mengawali sambutan, Cak Imin menyampaikan penghormatan kepada Presiden Jokowi yang telah menghadiri HUT partainya. Kemudian ia menyapa para pimpinan lembaga tinggi negara, Menteri Kabinet Kerja dan Ketua Umum Partai Politik yang hadir.
"Para Ketua Umum Partai Politik, Pak Surya Paloh, Ketum PKPI. Ketum Golkar Pak Airlangga Hartarto, senior sekaligus sahabat, juga pesaing cawapres,” kata Cak Imin.
Dia mengatakan, dalam usia yang telah memasuki 20 tahun, PKB berkiprah untuk bangsa yang disupport para ulama Nahdatul Ulama. Oleh karena itu, peran ulama tak bisa dilupakan dalam perjuangan dan kehidupan berbangsa serta bernegara.
"Jangan sekali kali hilangkan jasa ulama pendiri NU, pendiri partai. Mereka tidak pernah berfikir tentang kedudukan, jabatan dan perolehan. Partai ini tidak ditentukan kelompok, golongan, pribadi, keluarga dan sebagainya. PKB ini bisa dimasuki dan dimanfaatkan seluruh golongan bangsa Indonesia," ujar dia.
Cak Imin pun menjelaskan soal kampanye ‘Join’ di acara HUT PKB ini. Join yang merupakan singkatan Jokowi-Cak Imin merupakan upayanya menawarkan diri sebagai kandidat untuk mendampingi Jokowi sebagai cawares di 2019. Dia pun mengklaim telah berbuat banyak untuk menyukseskan Pemerintahan Jokowi.
"Panitia kebablasan, semua yang dibawa (atribut) ujung ujung Join. Tapi ini bukan unjuk rasa, ini kerja bahwa kami sudah lama bekerja untuk Jokowi, bagi kesuksesan perjuangan Jokowi 2019. Banyak yang salah paham, ini joan join memaksakan diri. Kami tidak memaksakan diri, ini menunjukkan bahwa sebelum yang lain bekerja, PKB sudah bekerja lebih dulu," klaim Cak Imin.
Tag
Berita Terkait
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Pemerintah Pastikan Pajak UMKM Tetap 0,5 Persen, Cak Imin: Harus Diterapkan Selamanya
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun
-
Dasco Turut Dilibatkan Prabowo Susun 3 Paket Stimulus Ekonomi 2025
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya