Suara.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri Irjen Royke Lumowa menyatakan, pelaksanaan "contraflow" atau "oneway traffic" pada penyelenggaraan arus mudik dan balik Lebaran 2018 adalah hal yang efektif.
"Pelaksanaan contraflow dan oneway traffic itu cukup efektif," kata Kakorlantas Polri dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Menurut Kakorlantas, bila pelaksanaan "oneway traffic" atau lalu lintas satu arah tidak diberlakukan pada periode Lebaran 2018, bisa terjadi antrean hingga sekitar 50 kilometer di sejumlah ruas jalan tol.
Ia mengingatkan bahwa pelaksanaan lalu lintas satu arah tidak dilakukan secara serta merta, tetapi didahului dengan "contraflow" yang sifatnya parsial.
Selain itu, lalu lintas satu arah akan diberlakukan dengan syarat jika ruas jalan arteri Pantura itu lancar, dan jika arus di Pantura padat, polisi juga tidak akan menerapkan kebijakan lalu lintas tersebut.
Ia juga berpendapat bahwa tingkat kelancaran arus lalu lintas pada 2018 lebih baik dibandingkan dengan 2017.
Hal tersebut, lanjutnya, bisa diindikasikan dari kajian bersama Kakorlantas-Kemenhub bahwa kecepatan rata-rata arus mudik kendaraan adalah 72 km/jam atau meningkat 9 persen daripada mudik 2017, serta saat arus balik meningkat 22 persen.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk periode lebaran kali ini, 96 persen jalan raya nasional dalam kondisi mantap, serta ke depan rencananya integrasi ruas jalan tol akan diperluas dalam rangka memperlancar transaksi di akses jalan bebas hambatan tersebut.
Anggota Komisi V DPR RI Nurhasan Zaidi mengapresiasi bahwa kemacetan berkurang dalam arus mudik. Tetapi ia juga mengharapkan ada evaluasi tentang informasi mudik dengan rekayasa lalu lintas terkait arus mudik dan balik.
Baca Juga: Hati-hati, iPhone Mungkin Tidak Berfungsi di Negara Ini
Nurhasan Zaidi dalam mencontohkan terkait rekayasa lalu lintas berupa "contra flow" dan "one way" di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dan Cipali.
Menurut politisi PKS itu, dari hasil pantauan di lapangan pada arus balik lebaran lalu, rekayasa "contra flow" dan "one way" cukup efektif mengurai kemacetan.
"Kemacetan berkurang terutama di titik-titik kemacetan parah sekitar rest area di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan proyek pembangunan jalan tersebut tampak dihentikan sementara sesuai harapan," katanya.
Namun, ia menyayangkan bahwa informasi itu tidak tersampaikan secara masif kepada pemudik sehingga pengguna tol arus balik dinilai takut menggunakan jalur satu arah Cikampek-Jakarta.
Akibatnya, ujar dia, kondisi jalur satu arah tersebut terlihat sangat lengang dan hampir tidak digunakan. "Sedangkan kemacetan parah justru di jalan arteri, akibat dari penutupan jalan tol sehingga kurang efektif," ucapnya.
Untuk itu, ujar Nurhasan, sosialisasi dan informasi resmi dari pemerintah seharusnya dilakukan dengan cara apapun seperti di media sosial, media nasional, petugas di lapangan, rambu-rambu, hingga pusat informasi di tempat istirahat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel