Suara.com - Joko Widodo mengadakan pertemuan bersama dengan keenam pimpinan partai koalisi yang siap mendukungnya pada pemilihan presiden (Pilpres 2019) mendatang. Salah satu ketua yang hadir adalah Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).
Menurut dia, Jokowi sudah memutuskan satu nama yang siap menjadi pendampingnya pada Pilpres nanti. Dia pun menceritakan suasana proses penentuan nama satu orang tersebut.
Kata dia, tak ada perdebatan dalam menentukan nama satu orang yang akan bersama Jokowi pada Pilpres nanti. Baik Jokowi dan semua ketua umum kata dia dengan bulat sepakat dengan nama yang disodorkan tersebut.
"Ada 10 nama calon yang beredar menjadi wakil capres. Tapi bulat juga kita. Menunjuk 1 orang saja wakilnya, jadi bukan 10 orang wakil. Satu orang, nah satu orang ini kita serahkan kepada Pak Jokowi. Ya begitu lah ceritanya," kata OSO di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
OSO mengatakan Jokowi sempat terkejut ketika disodorin sata nama oleh para ketua umum partai.
"Lho dia langsung terkejut. Langsung dia chekikik (tertawa khas Jokowi yang membuat pundaknya naik turun). Ya kalau udah begitu brarti dia terima, tapi kalau dia ketawa hehe itu olok-olok namanya. Tp kalau dia udah begini-begini (pundak naik turun) itu artinya diterima penyerahan itu," kata Oso.
Dia juga mengapresiasi sikap para ketua umum yang menunjukkan sebagai seorang negarawan. Pasalnya, tak satu pun dari para ketua umum yang digadang maju jadi wakil Jokowi merasa keberatan dengan nama yang dipilih tersebut.
"Oh ketawa-ketawa aja (mereka). Jadi di situ kan ada Romy yang calon, ada Airlangga yang calon, ada Cak Imin yang calon, ya ketawa-ketawa aja mereka, nggak ada mereka beban, harusnya punya beban berat, (tapi) nggak ada," katanya.
"Hebat ini, ini tokoh-tokoh nasional dan negawaran semua yang hadir di situ. Jadi mereka betul-betul akan menyerahkan kepada user yang memakai yaitu presiden yang memakai siapa yang cocok mendampingi dia. Dan kita sudah sepakat, semuanya lho sepakat, serahkan kepada presiden," tandasnya.
Baca Juga: Ganjar Ditemui Mahfud MD Setelah Dinyatakan Sah Menang Pilgub
Nama satu orang yang belum diputuskan bersama tersebut belum disampaikan kepada publik. Jokowi dan partai koalisi akan mengumumkannya pada saat yang telah ditentukan bersama.
Berita Terkait
-
Keluar dari Demokrat, PDIP Sebut TGB Jadi Juru Kampanye Jokowi
-
Bawaslu Laporkan Pelanggaran Pilkada Serentak ke Jokowi
-
Ketum PAN Jumpa Presiden: Arah Koalisi Ditentukan Injury Time
-
Turunkan Kemiskinan, Idrus Tambah Dana Bansos Jadi Rp 31 Triliun
-
KSAD: Purnawirawan Jangan Libatkan Prajurit Ikut Berpolitik
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
-
UMP 2026 Dinilai Tak Layak, Pemprov DKI Susun Strategi Redam Gejolak Buruh
-
KPK Hentikan Kasus Korupsi Nikel Rp2,7 T Konawe Utara, Padahal Sudah Ada Tersangka
-
Ketika Guru Ikut Menertawakan Disabilitas: Apa yang Salah dalam Pendidikan Kita?
-
Diprotes Buruh, Pemprov DKI Pertahankan UMP Jakarta 2026 Rp 5,7 Juta