Suara.com - Polres Sukabumi Kota mengamankan penjual dan pengolah makanan tutut (keong sawah) yang diduga menyebabkan keracunan massal di Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, kedua orang tersebut masing-masing berinisial D (42) dan ER (43). Mereka diamankan di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Rabu (25/7/2018) sore kemarin.
"D merupakan penjual tutut yang biasa berkeliling di wilayah Kadudampit. Sementara ER merupakan pengolah tutut tempat D bekerja sejak tiga bulan ke belakang," kata Susatyo, Kamis (26/7/2018).
Dari hasil pemeriksaan sementara, bahan baku tutut tersebut dibeli ER sebanyak 65 kilogram dari Cirata. Nantinya, tutut dipasarkan di Cimahi dan Sukabumi. Usaha itu baru berjalan sekitar tiga bulan.
"Biasanya, pemilik memesan tutut dari Kabupaten Karawang. Namun karena habis, tutut itu akhirnya dipesan dari wilayah Cirata," jelas Susatyo.
Saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut dan akan berkoordinasi dengan jajaran Polres Cianjur guna mengamankan tempat pengolahanan makanan tersebut.
"Sekarang status mereka masih saksi dan masih dalam pemeriksaan. Kita akan libatkan Dinas Kesehatan untuk memeriksa tempat pengolahan itu apa memenuhi standar atau tidak," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 52 orang mengalami gejala keracunan diduga usai mengkonsumsi makanan olahan tutut di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dari jumlah itu, satu orang di antaranya yakni M Thamrin (18) meninggal dunia.
Peristiwa tersebut bermula saat warga di dua desa yakni Desa Citamiang dan Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit membeli makanan tutut dari pedagang keliling pada Minggu 22 Juli 2018
Baca Juga: Satelit Merah Putih Telkom Segera Diluncurkan
Kemudian, satu persatu warga mulai mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual dan muntah pada Senin 23 Juli 2018. Sebagian dari mereka pun terpaksa dirawat di klinik dan rumah sakit terdekat. (Rambiga)
Berita Terkait
-
Gara-gara Makan Tutut, 52 Warga Sukabumi Keracunan, 1 Meninggal
-
Kakek Padli Tewas Digigit Babi Hutan saat Bermain Bareng Cucu
-
Santap Hidangan Pesta Nikah, Puluhan Warga Jepara Keracunan
-
Hidup Setelah 1,5 Tahun Tenggelam di Laut? Nining Ternyata Bohong
-
1,5 Tahun Terombang-ambing di Laut, Nining Sering Bicara Sendiri
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Petaka Jelang HUT TNI: Detik-detik Kecelakaan Tewaskan Penerjun Payung Praka Zaenal, Apa Pemicunya?
-
Tewas Terlindas Truk, Begini Pemicu Kecelakaan Tragis Pemotor Lansia di Daan Mogot Jakbar
-
BRIN Jelaskan Penyebab Dentuman dan Kilatan Cahaya Langit Cirebon: Benar Meteor?
-
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Ajukan Perda untuk Perkuat Peran Pondok Pesantren
-
Kabar Meteor Jatuh di Cirebon Bikin Geger, Polisi Langsung Cek ke Lokasi
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur