Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan dua paket capres cawapres yang diajukan oleh 600 ulama tidak bersifat wajib. Prabowo mengatakan masih akan mendiskusikan perihal rekomendasi para ulama itu.
Diketahui, musyarawah Ijtima Ulama beberapa waktu lalu menghasilkan rekomendasi Prabowo sebagai calon presiden. Selain itu ada nama Ustaz Abdul Somad dan ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri yang diajukan sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2019 nanti.
"Saya tegaskan kembali, Ijtima itu mengajukan rekomendasi. Pengertian rekomendasi itu kan saran. Nanti itu akan dibahas," kata Prabowo di kawasan Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).
Selain itu, Prabowo pun mengelak apabila pihaknya tidak mengundang Partai Demokrat dalam pertemuan PKS, Partai Gerindra dan PAN di kediaman konglomerat Indonesia Maher Algadri. Alasan tiadanya Partai Demokrat pada pertemuan itu karena tidak ada koordinasi.
"Ini bukan soal diundang tidak diundang. Kan selama ini saya dengan Demokrat. Kemudian tadi malam Demokrat sama PKS. Saya sama PKS. Jadi nanti pada saatnya kita mungkin empat pihak kita akan ketemu," pungkasnya.
Untuk diketahui, pertemuan tersebut dihadiri oleh petinggi dari masing-masing partai. Selain Prabowo, hadir pula ketua umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Presiden PKS Sohibul Iman dan pengurus dari masing-masing partai.
Berita Terkait
-
PKS, PAN, Gerindra dan Demokrat Akan Bahas Cawapres untuk Prabowo
-
Alasan Koalisi Partai Prabowo Bertemu di Rumah Maher Algadri
-
PAN, PKS, dan Gerindra Terima Demokrat Masuk Koalisi Prabowo
-
PAN, PKS, dan Gerindra Bertemu Prabowo, Zulkifli Hasan Telat
-
Temui 3 Petinggi Partai di Rumah Pengusaha, Prabowo: Makan Sate
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang