Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berbelasungkawa atas musibah gempa Lombok di Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018) malam.
Hal itu disampaikan JK seusai menghadiri Rapat Pleno Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-29 hari ini, Senin (6/8/2018).
"Kita semua mengucapkan belasungkawa, simpati kepada korban bencana alam gempa di NTB, khususnya di Lombok Utara. Semoga (korban yang meninggal dunia) arwahnya diterima Allah SWT," ucap JK di Gedung MUI.
Baca Juga: Catatkan Rekor 6000 Poin, Ini Kata Valentino Rossi
Lebih lanjut, JK mengatakan pemerintah akan melakukan rehabilitasi akibat bencana tersebut sesegera mungkin.
Namun pertama yang terpenting saat ini dilakukan menurutnya, yakni akan diberlakukan terlebih dahulu tanggap darurat dalam 2-3 minggu ke depan.
"Yang paling penting saat ini, tanggap darurat. Habis itu rehabilitasi, kemudian rekonstruksi. Karena menurut gubernur (NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi) tadi pagi, di sekitar Lombok Utara itu 70 persen bangunan rusak," jelasnya.
Lebih jauh, JK memastikan pemerintah telah mengerahkan sejumlah tim untuk membantu penanganan bencana gempa Lombok. Diantaranya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Palang Merah Indonesia (PMI), dan TNI.
JK menjelaskan tim tersebut akan terus berada di Lombok selama masa tanggap darurat.
Baca Juga: Malaysia Tak Punya Kewenangan Putuskan Penggunaan Barracuda di Asian Games
Berdasarkan informasi yang diterima, kata JK, kebutuhan air menjadi yang paling diperlukan oleh korban saat ini.
"PMI aktif di sana, banyak sekali menolong orang evakuasi dan mendirikan pos-pos kesehatan. Saya juga berbicara dengan Pak Gubernur tadi siang, kebutuhan dasarnya antara lain air, jadi kita kirim tanki air ke sana," tutupnya.
Berita Terkait
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
JK Ungkap Dua Masalah Perjanjian Damai Helsinki yang Belum Tuntas: Lahan dan Bendera Aceh
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Cerita SMA Negeri 4 Mataram Soal Chromebook Era Nadiem Makarim : Tak Ada Office-nya
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Pemerintah Pastikan Pajak UMKM Tetap 0,5 Persen, Cak Imin: Harus Diterapkan Selamanya
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
APBD untuk Ciptakan Lapangan Kerja, Pemprov DKI Diingatkan Prioritaskan Warga KTP Jakarta
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah