Suara.com - GNPF Ulama—organisasi eks demonstran anti-Ahok—dinilai bakal kembali merapat ke kubu Prabowo Subianto, meski bakal calon presiden yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN, tersebut tak memilih cawapresnya dari dua sosok rekomendasi mereka.
Dalam musyawarah politik GNPF Ulama yang mereka sebut ijtimak ulama, nama pengkhotbah Abdul Somad dan Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri diajukan untuk dipilih Prabowo sebagai calon wakil presiden.
Namun, Prabowo sehari sebelum pendaftaran peserta Pilpres 2019 ditutup KPU, Kamis (9/8), mememilih Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai cawapres.
Pendiri Lingka Madani Ray Rangkuti mengatakan, GNPF Ulama bakal tetap menudukung Prabowo karena mereka memang menggunakan isu-isu agama untuk kepentingan politik, bukan untuk memperjuangkan umat.
"Isu agama diproduksi untuk kepentingan politik. Secara umum tidak ada yang berubah. Misal, meskipun GNPF mengatakan 'kami kecewa’, paling sebulan dua bulan akan merapat lagi ke Prabowo. Kita lihat saja," kata Ray di Gado-Gado Boplo, Sabtu (11/8/2018).
Ray juga menyinggung keputusan Ijtima Ulama yang merekomendasikan dua nama Ustadz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri sebagai pendamping Prabowo Subianto. Menurutnya visi dari rekomendasi tersebut masih mengawang, artinya belum ada sesuatu yang jelas.
"Ketika GNPF ulama menyodorkan dua nama, sebetulnya visinya apa? Kita belum tahu. Apakah memang tidak disebutkan, apa memang tidak ada, tapi yang penting namanya muncul. Hanya namanya yang dominan. Visi-misinya tidak tahu. Memperjuangkan apa? Umat yang mana? Apa targetnya? Kenapa figur tersebut harus dimunculkan? " jelasnya.
Ray mengatakan, hal semacam itu merupakan permainan simbolik dan fungsinya hanya untuk kepentingan politik.
"Ini simbolik, permainan simbol, dan fungsinya untuk politik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Terungkap! Bocah Bilqis Diculik Saat Main, Dijual Rp3 Juta di Facebook, Ditemukan Selamat di Jambi
-
Pelaku Penembakan Hansip Cakung Ditangkap saat Kabur ke Lampung, Polisi Buru Rekannya
-
Fun Walk DPD RI Catat 2 Rekor MURI, 9 November Ditetapkan Sebagai Green Democracy Day
-
Gus Ipul Pastikan Korban Ledakan SMAN 72 Mulai Membaik, Sejumlah Siswa Sudah Bisa Pulang
-
Surya Paloh: Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Pro Kontra Urusan Nanti
-
Dua Korban Ledakan SMAN 72 Masih di ICU RSIJ, Salah Satunya Terduga Pelaku?
-
Update Kasus Ledakan SMAN 72: Mayoritas Korban Pulang, 1 Pasien Baru Mengeluh Tuli
-
Detik-detik Avanza Hantam Tenda Maulid di Masjid Baitushobri Kembangan, Saksi: Kayaknya Sih Mabuk
-
Antasari Azhar Wafat: Dari Ujung Tombak KPK, Jeruji Besi, Hingga Pesan Terakhir di Rumah
-
7 Fakta Bupati Ponorogo Kena OTT KPK: Uang Suap Jabatan Mencapai Miliar Rupiah