Suara.com - Sebuah sumur irigasi milik warga yang digunakan untuk mengairi sawah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengeluarkan gas dari dalam tanah yang sangat mudah terbakar.
Sumur tersebut adalah milik Supadi yang berada di areal persawahan di Dusun Ngepeh, Desa Bendo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi. Dari gas yang keluar tersebut bisa muncul api setelah sang pemilik sumur menyulutnya dengan korek.
Warga desa setempat, Fadli mengatakan, berdasarkan penuturan pemiliknya, sumur tersebut sudah sekitar dua bulan terakhir tidak mengeluarkan air untuk mengairi sawah akibat musim kemarau. Secara kebetulan sang pemilik sumur lalu menghidupkan mesin pompa sumurnya tersebut pada Senin (20/8), untuk mengairi sawah.
"Saat mesin pompa dihidupkan, terdengar suara berisik dari pipa sambungan yang dipasang tertanam di dalam sumur. Ketika disulut korek, ternyata muncul api," ujar Fadli kepada wartawan.
Ia menjelaskan, nyala api yang timbul tersebut bisa bertahan hingga 24 jam dari saat setelah disulut. Kondisi tersebut sontak langsung mengundang perhatian sejumlah warga desa sekitar.
Kepala Dusun Ngepeh, Desa Bendo, Suharwito membenarkan adanya fenomena alam tersebut. Menurutnya, sejak musim kemarau, sudah ada tiga sumur irigasi milik warga di dusunnya yang mengeluarkan semburan gas mudah terbakar.
"Semuanya bisa mengeluarkan api saat disulut dengan korek. Yang terbaru ya di sumur Pak Supadi ini. Lokasinya di tengah sawah dan sudah dua bulan tidak bisa keluar air," kata Suharwito.
Adapun dua sumur milik warga yang sama-sama mengeluarkan gas mudah terbakar tersebut adalah milik Sadikan yang letaknya sekitar 500 meter dari sumur Supadi, dan sumur milik Sutinem yang juga tidak jauh.
Sementara, semburan gas yang lebih dulu muncul dari sumur milik Muhajir warga Dusun Karasan, Desa Waruktengah, Kecamatan Pangkur pada tanggal 5 Agustus 2018, hingga kini diketahui masih terjadi.
Baca Juga: Cari Jodoh di Sumur 3 Rasa Pulau Karampuang
Bahkan menurut informasi yang ada, gas metan yang keluar tersebut semakin menyengat dan nyala api yang timbul saat disulut korek juga semakin besar.
Sang pemilik sumur mengaku cemas karena ditakutkan gas metan yang ada semakin pekat hingga mengganggu sirkulasi udara di sekitar rumah yang dapat membahayakan saat dihirup.
Sedangkan sumur irigasi yang muncul gas dan semburan air setinggi 30 meter lebih dulu di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren telah berhenti sejak tanggal 12 Agustus lalu. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
PLN Promo Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen, Sampai Kapan?
-
Jakarta Darurat Perundungan? Rano Karno Soroti Data Kekerasan Anak
-
King Nassar Diminta Penonton Panjat Panggung di Penutupan Pestapora
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Bekukan Sementara MPR/DPR
-
Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
-
Bupati Bogor: Total Korban Majelis Ambruk 80 Orang Lebih
-
Fakta dan Mitos Gerhana Bulan yang Masih Hidup di Masyarakat Indonesia
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
6 Fakta Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Tersangka Perusakan Hutan