Suara.com - Pelajar SD Negeri Sindangkerta dan SMPN 4 Cibitung, Desa Sindangkerta, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, harus bertaruh nyawa agar bisa sampai di sekolah setiap hari.
Sebab, setiap pergi dan pulang ke sekolah, mereka beramai-ramai menyeberangi sungai dengan kondisi bebatuan yang licin.
Maklum saja, bagi para pelajar yang tinggal di Kampung Taman Sari dan Kampung Kiara Jajar Desa Sindangkerta dan Desa Kiara Jangkung, menyeberangi sungai menjadi pilihan satu-satunya jika mereka ingin sampai ke sekolah.
Meski sudah berhati-hati saat menyeberang, terpeleset bebatuan licin tak jarang mereka alami. Alhasil seragam yang dikenakan kerap basah kuyup.
“Iya, setiap hari ya harus menyeberangi sungai ini kalau mau ke sekolah,” tutur Rodiah salah satu siswa SMPN 4 Cibitung kepada BantenHits—jaringan Suara.com, Kamis (23/8/2018).
Jika musim hujan tiba dan kondisi air sungai meluap, maka pupus harapan mereka untuk bisa bersekolah karena tidak ada lagi jalur maupun sarana yang bisa mengantarkan mereka.
Aktivis Pergerakan Pemuda Peduli Pandeglang (P4) Arif Wahyudin mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
Menyeberangi sungai, menurut Arif, mengancam keselamatan para pelajar karena bisa saja tiba-tiba air sungai meluap. Ia berharap, Pemkab Pandeglag segera membangun jembatan di lokasi tersebut.
“Mudah-mudahan segera terealisasi jembatananya, karena sudah pernah memakan korban,” kata pria yang akrab disapa Ekek ini.
Baca Juga: Asian Games 2018 Dikeluhkan Pengusaha Hotel
Sementara Nurhadi, guru SMPN 4 Cibitung, mempunyai harapan yang sama. “Mereka tidak bisa sekolah kalau air sungai meluap, mohon segera dibangun jembatan,” harapnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Bantenhits.com dengan judul “Tiap Hari, Pelajar di Pandeglang Seberangi Sungai Demi Sekolah”
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka