Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyayangkan atas aksi Presiden Jokowi yang meminta kepada perwira TNI untuk turut mempromosikan hasil kerja pemerintah selama periodenya. Menurut Muzani, langkah Jokowi tersebut serupa dengan menggiring TNI ke ranah politik.
Muzani menjelaskan tidak seharusnya TNI dan Polri diminta untuk terlibat ke dalam urusan politik dalam bentuk apapun. Apalagi menurut Muzani, waktu yang digunakan Jokowi sangatlah tidak tepat mengingat mulai memasuki tahun politik.
"Kewajiban negara memperkuat TNI-Polri, jadi saya kira situasinya sekarang ini kalau misalnya TNI dan Polri memberi semacam testimoni akan ditafsirkan sebagai suatu yang politis. Jadi waktu dan momentumnya tidak tepat," kata Muzani di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/8/2018).
Muzani malah khawatir apabila Jokowi memberikan instruksi tersebut sekarang, nantinya publik akan memiliki pemikiran bahwa TNI-Polri menjadi sebuah institusi negara yang tidak netral.
"Menurut saya kalau itu dilakukan maka ada kesan TNI-Polri bermain politik di waktu tahun politik. Masalahnya disitu," ujarnya.
Muzani menambahkan, keputusan Jokowi untuk memberikan instruksi tersebut dianggap cerminan dari tindakan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan seorang pejabat atau abuse of power.
Oleh karena itu, Muzani meminta untuk tidak melibatkan TNI-Polri untuk kepentingan-kepentingan lain selain tugas dan kewajibannya kedua institusi tersebut sebagai penjaga keamanan negara.
"Ya, bisa mengarah ke sana (abuse of power). Karena itu menurut saya, biarlah itu jadi sebuah kebaikan orang lain yg mengakuinya tidak perlu ada. Supaya amal itu jadi ikhlas," pungkasnya.
Baca Juga: CT Scan pada Anak-Anak Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Otak
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026