Suara.com - Franky (40), pengemudi mabuk yang sempat ramai di media sosial karena menabrak separator bus way di Jakarta Barat hingga nyaris dihakimi diketahui baru saja mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ia memantik kemarahan warga karena kedapatan menabrak pemotor di Jalan Hayam Wuruk, Taman Sari.
Sebelum ramai dikerubuti warga usai menabrak separator bus way, Franky ternyata tidak hanya menabrak satu pemotor. Namun ia menabrak dua pengendara sepeda motor di lokasi berbeda.
Kapolsek Metro Taman Sari, AKBP Ruly Indra mengatakan, ada dua lokasi kecelakaan yang melibatkan Franky. Yakni di kawasan Mangga Besar dan Taman Sari. Insiden tabrak lari itu terjadi saat pelaku berada di perjalanan menuju rumahnya di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Yang bersangkutan dari Taman Sari mengarah untuk pulang. Namun di perjalanan menabrak dua kendaraan di dua lokasi," kata Ruly saat dikonfirmasi, Jumat (31/8/2018).
Dalam keterangannya kepada polisi, alasan Franky kabur usai menabrak dua pengendara motor itu karena takut diamuk massa. Di lokasi pertama kecelakaan, Franky langsung dikejar warga sambil diteriaki maling.
"Dari hasil pemeriksaan pelaku merasa ketakutan dari lokasi pertama karena warga sudah berkerumun dan sempat diteriaki maling, sehingga dia (Franky) kabur," kata Ruly.
Kini, polisi juga tengah mendalami soal pengaruh narkoba jenis sabu yang diduga mengakibatkan Franky mabuk dan tak konsentrasi saat berkendara.
Berdasarkan keterangannya, Franky mengaku habis menggunakan sabu-sabu sebelum insiden kecelakaan itu terjadi. Namun sejauh ini, polisi belum bisa memastikan apakah Franky merupakan pecandu narkoba atau bukan.
"Kalau dibilang pecandu kita tidak memeriksa sejauh itu, namun yang bersangkutan (Franky) menggunakan sabu itu," ucap Ruly.
Baca Juga: Bawaslu: Mahar Politik Sandiaga Uno Tak Terbukti Secara Hukum
Diketahui, sebuah mobil Grand Livina dirusak warga karena dianggap menjadi pelaku tabrak lari di Jalan Hayam Wuruk, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Kamis (31/8/2018) kemarin. Selain merusak kendaraan, warga juga sempat mengeroyok Franky yang merupakan pengemudi mobil minibus tersebut. Insiden tersebut sempat terekam kamera video dan viral di media sosial.
Berita Terkait
-
Pakai Sabu, Pelaku Tabrak Lari di Taman Sari Juga Bawa Obat Kuat
-
Kabur Usai Tabrak Pemotor, Mobil Dirusak Massa di Mangga Besar
-
Ledakan Dahsyat di Tamansari, Rumah Hancur dan Pemilik Luka Bakar
-
Polisi Kewalahan Cari Kontrakan Korban Pembunuhan Sadis Tambora
-
Penggusuran Taman Sari, Warga Bandung Cium Ada Pelanggaran HAM
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional