Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tanggap darurat telekomunikasi dampak gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah selesai. Penghentian dilakukan setelah langkah cepat pemerintah memulihkan kondisi pascagempa.
"Tanggap darurat sudah selesai meskipun saat ini masih ada tiga base transceiver station (BTS) yang mati dari 6.000 BTS di Lombok," kata Rudiantara dalam Rapat Kerja di Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Ketika gempa Lombok terjadi pada tanggal 6 Agustus 2018, kata Rudiantara, sebanyak 15 persen jaringan di Lombok mati karena ada 1.000 BTS yang mati dari 6.000 BTS akibat dampak gempa. Menurut dia, disediakan generator untuk penyuplai listrik sehingga dari 1.000 BTS yang mati, hanya 22 BTS yang mati.
"Tinggal 22 BTS yang mati lalu terjadi lagi gempa sehingga BTS yang mati menjadi 600. Namun, hingga 3 September, hanya ada tiga BTS yang mati," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo telah memasuk 50 telepon satelit dan 24 internet satelit yang tidak perlu jaringan Telkom, tetapi langsung ke satelit.
Rudiantara menjelaskan untuk mengatasi keterhambatan telekomunikasi pasca gempa tersebut, para operator sepakat untuk saling membantu jaringannya yang mati sehingga pemulihan berjalan cepat. (Antara)
Berita Terkait
-
Pelantikan Gubernur Dipercepat, Ganjar Cepat Pulang dari Lombok
-
Rehabilitasi Gempa Lombok, Jokowi Dibantu Sejumlah Insinyur Muda
-
Sindir Teleconference Jokowi, Fadli Zon: Nominasi Oscar Nih
-
Bahas Gempa Lombok, Jokowi Kumpulkan Jajaran di Pengungsian
-
Pesta Asian Games 2018 Usai, Salurkan Energi Asia untuk Lombok
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting