Suara.com - Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menentang usulan anggaran sosialisasi pemilihan presiden (pilpres) sebesar Rp 11 miliar oleh Pemprov DKI Jakarta. Menurut Bestari, kegiatan itu adalah kegiatan ecek-ecek.
Usulan anggaran itu naik drastis dari Rp 3,8 miliar pada anggaran tahun sebelumnya, melonjak jadi Rp 11 miliar. Anggaran itu rencananya digunakan untuk sosialisasi pilpres kepada 18 ribu warga dari total sekitar 10 juta penduduk DKI Jakarta.
Tingginya anggaran sosialisasi itu jadi pertanyaan bagi Bestari. Ia mempertanyakan apa parameter dasar yang digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan sosialisasi tersebut. Sebab, dalam usulan anggaran, hanya ada 18 ribu penduduk saja yang dilibatkan dalam sosialisasi.
"Kegiatan ecek-ecek, total seluruhnya 18 ribu orang. Penduduk Jakarta berapa? Sekarang ukuran apa yang dipakai sehingga dikatakan 18 ribu orang tersosialisasi tentang pilpres?," Kata Bestari dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2018 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
Menurut Bestari, alasan yang diungkapkan Pemprov DKI dalam hal ini Kesbangpol tidak masuk akal. Pasalnya, tidak melibatkan seluruh masyarakat.
Bestari pun meminta, indikator yang digunakan adalah memberikan pemaparan sosialisasi kepada ketua RT di seluruh Jakarta yang jumlahnya sekitar 33 ribu. Sehingga, para ketua RT nantinya bisa menyampaikan proses sosialisasi kepada masyarakat luas agar sosialisasi lebih efektif dan menyeluruh.
Namun demikian, sejumlah ketua komisi di DPRD DKI Jakarta menyetujui pengajuan anggaran sosialisasi pemilu tersebut. Sehingga Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi selaku pimpinan rapat langsung mengetok palu tanda persetujuan dari DPRD.
Sikap Pras (sapaan akrab Prasetio Edi Marsudi) pun membuat Bestari kesal. Ia merasa ketua pimpinan sidang tidak menyerap aspirasi para anggota DPRD dengan adil.
"Ini sudah selesai pembahasannya? Langsung ketuk-ketuk saja pimpinan enggak usah tanya pendapat," ucap Bestari dengan nada kesal.
Baca Juga: Deklarasi #2019PrabowoPresiden, Ahmad Dhani Jadi Incaran
Kegiatan sosialisasi Pilpres ditujukan untuk 18 ribu orang yang dibagi dalam 180 angkatan. Setiap angkatan terdiri dari 100 orang. Kegiatan akan dilaksanakan di satu tempat secara berkala.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia