Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya sudah tidak memiliki kepentingan untuk meminta keterangan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin, Erick Thohir. Hal ini disampaikan Argo menanggapi beredarnya isu pemeriksaan Erick Thohir terkait kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Asian Games 2018.
Argo menjelaskan, informasi yang beredar di sosial media yang menyebutkan Erick Thohir diperiksa polisi pada Selasa (11/9) adalah kabar bohong alias hoaks.
"Nggak ada ya (pemeriksan Erick Thohir), sudah saya tanyakan ke penyidik," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (12/9/2018).
Menurutnya, polisi tak pernah lagi memeriksa Erick Thohir setelah kasus dugaan korupsi dana sosialiasi Asian Games dilimpahkan ke tahap penuntutan. Diketahui, selama proses penyidikan kasus tersebut, Ketua Komite Olimpiade Indonesia itu memang pernah dimintai keterangan sebagai saksi.
"Sudah clear kasusnya, dan Polda Metro tidak pernah memeriksa kembali yang kemarin ada di media sosial itu," kata dia.
Argo pun menduga ada pihak tertentu yang sengaja melempar isu pemeriksaan Erick Thohir oleh polisi. Pasalnya, kata Argo, kasus itu sudah sampai ke pengadilan dan tiga orang sudah divonis bersalah.
"Ya jadi pada intinya itu kasus lama ya diangkat kembali, kita sudah menangani kasus korupsi berkaitan dengan sosialisasi, sudah kita proses, sudah disidang sudah divonis," katanya.
Argo menegaskan, pihak kepolisian sudah tidak memerlukan keterangan Erick Thohir karena penanganan perkara korupsi sudah selesai.
"Saya sampaikan tadi apa, tidak memanggil kembali berarti sudah clear," katanya.
Baca Juga: Pimpin Rapat Perdana, Erick Thohir Belum Mau Komentar Banyak
Berita Terkait
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Erick Thohir Sibuk Rangkap Jabatan, PSSI Tunggu Waktu Tepat Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
-
Halo Pak Erick Thohir, Timnas Indonesia Kenapa Sih?
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Pencapaian Medali Emas on the Track, Erick Thohir Puas Penampilan Atlet
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim