Suara.com - Tim Riset Lingkar Survey Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan isu dua kaki Partai Demokrat bakal merugikan di Pemilu 2019. Hal tersebut dikarenakan isu dua kaki merupakan stigma buruk yang berkembang dan akan merusak imej dari partai berlambang bintang mercy tersebut.
Adjie mengatakan seharusnya Demokrat secara penuh mendukung pasangan Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno dalam gelaran Pilpres 2019. Hal tersebut karena secara resmi Demokrat menjadi bagaian dari partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.
"Sebagai partai yang secara resmi mendukung Prabowo - Sandiaga, Demokrat harus lebih optimal dalam mendukung. Mereka harus berharap ada efek elektoral dari Prabowo - Sandiaga," kata Adjie di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda Nomor 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2018).
Adjie mengatakan efek elektoral dari Pencapresan Prabowo-Sandiaga jangan sampai sepenuhnya jatuh ke tangan Gerindra. Dirinya juga berpendapat tokoh-tokoh dari Demokrat seharusnya turun ke grass roots dalam kampanye nanti, karena nantinya akan menguntungkan bagi Demokrat.
"Jadi harusnya mereka konsisten. Misal, AHY turun berkampanye untuk Prabowo - Sandiga. Kita lihat itu akan menguntungkan Demokrat karena orang yang memilih Prabowo - Sandiaga melihat bahwa Demokrat juga bagian dari koalisi," jelasnya.
Sebagai bagian dari koalisi, Adjie menambahkan Demokrat juga harus konsisten dalam memberikan dukungan. Dirinya berpendapat semua kader Demokrat harus satu komando, satu suara dalam memberikan sikap dan dukungan.
Ya tapi kan dilihat tidak konsisten. Artinya ada angin yg diberikan oleh DPP. Semua kader partai harusnya mengikuti dong putusan partai, kalau tidak konsisten kan terbaca publik sebagai dua kaki yang itu sentimen negatif bagi Demokrat. Dilihat plin - plan, ragu-ragu. Itu akhirnya justru merusak Demokrat," tandas Adjie.
Berita Terkait
-
Usai Sandiaga, Prabowo Bakal Rayu Yenny Wahid Jadi Timses
-
Mau Temui SBY, Sandiaga Bantah Bahas Politik 2 Kaki Demokrat
-
Bantah Melakukan Kampanye, Sandiaga: Tidak Mengajak Pilih Siapa
-
Disinggung Wasekjen Demokrat, Sandiaga: Ciptakan Demokrasi Sejuk
-
Sandiaga: Agar Rakyat Tak Terbelah, Harus Pakai Efek Teletubbies
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia