Suara.com - Polres Sukabumi menetapkan Muhammad Adam (26), sopir bus Jakarta Transport nahas yang terjun ke jurang di Kampung Bantar Selang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sehingga menyebabkan 21 penumpang tewas.
"Dari hasil penyiidikan, Muhammad Adam merupakan tersangka utama, karena ia yang terakhir mengendarai bus maut itu sebelum terjun ke jurang di Desa/Kecamatan Cikidang pada Sabtu (8/9). Dia ‘sopir tembak’" kata Kapolres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Nasriadi seperti diberitakan Antara, Kamis (13/9/2018).
Menurutnya, tersangka mengakui mengendari bus tersebut dari TMC Kecamatan Cibadak atau sekitar 300 meter dari pintu masuk Kecamatan Cikidang.
Sebab, sopir utama bus itu, yakni Jahidi, kala itu ingin beristirahat setelah berkendara dari pul bus di Bogor hingga TMC.
Adam juga baru bekerja selama dua bulan di pul bus Jakarta Wisata tersebut dan belum memiliki SIM untuk mengemudikan bus. Ia hanya memiliki SIM A yang diperuntukan untuk mobil berukuran kecil atau pribadi.
Tersangka yang belum lihai mengemudikan bus tersebut nekat berkendara. Padahal, jalur Cikidang merupakan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas.
Setibanya di “letter S" Kampung Bantar Selang, pemuda warga Kelurahan Curug RT 1/5, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok itu tidak bisa mengendalikan busnya.
Nasriadi menyuturkan, kondisi bertambah panik saat tersangka tak bisa mengganti perseneleng dan gagal mengerem saat berada di jalan menurun serta curam.
Akhirnya, bus yang ditumpangi 36 karyawan PT Catur Putra Grup bersama sopir utama dan dirinya terjun ke dalam jurang sedalam 30 meter.
Baca Juga: Asisten Sempat Takut Jadi Saksi Meringankan Roro Fitria, Kenapa?
"Saat diturunan, tersangka bukannya menginjak rem malah injak kopling, sehingga laju kendaran semakin kencang dan tidak bisa dikendalikan. Akhirnya terjun ke jurang yang mengakibatkan 21 orang tewas termasuk sopir bus dan 17 orang lainnya selamat," tambahnya.
Nasriadi mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus kecelakaan maut ini. Selain menetapkan tersangka, polisi masih menyelidiki apakah bus tersebut laik jalan atau tidak. Informasinya, bus itu sudah tak melaksanakan uji KIR sejak 2016 dan kelebihan muatan, serta rem kurang berungsi saat kejadian tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera