Suara.com - Dua turis asal Korea Selatan menganiaya seorang waria yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial di pantai Pattaya Selatan, Thailand.
Penganiayaan tersebut, seperti diberitakan laman berita Sanok.com, Senin (17/9/2018), terjadi karena dua turis mabuk itu tak menyangka perempuan yang mereka bawa adalah waria.
Peristiwa itu berawal pada Sabtu (15/9) malam akhir pekan lalu, saat kedua turis Korsel berada di pantai Pattaya Selatan.
Kala itu, keduanya menggoda dan mengajak waria yang diidentifikasi bernama beken Somchai itu untuk berpesta seksual di apartemen sewaan mereka, Soi Pattaya 1.
Saat berada di dalam kamar, kedua lelaki mabuk itu kaget sekaligus murka karena mengetahui Somchai yang berusia 22 tahun tersebut bukan asli perempuan.
Selanjutnya, kedua turis Korsel itu menganiaya Somchai hingga sang waria patah kaki. Somchai sempat melawan dan melukai kepala kedua turis.
Perkelahian itu diketahui unit Sawang Boriboon—tim buru sergap polisi Thailand—setelah mendapat telepon darurat dari Somchai.
“Kedua turis mabuk itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Muang Pattaya. Somchai juga ikut dibawa ke RS karena menderita patah kaki. Kami akan menindaklanjuti kasus penganiayaan ini,” demikian pernyataan resmi kepolisian.
Somchai, seperti diberitakan Pattaya News Archive, menuturkan ia sudah menjelaskan kepada kedua turis tersebut mengenai statusnya sebagai waria.
Baca Juga: Tutupi Defisit BPJS Kesehatan, Sri Mulyani Keluarkan PMK
”Aku tengah berjalan di tepi pantai saat kedua orang itu menghampiri dan mengajakku ke apartemen mereka,”jelasnya.
Sesampainya di apartemen, ia dan kedua turis Korsel itu bertengkar. ”Mereka menganiayaku setelah tahu aku bukan perempuan sejak lahir,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Demi Charging Smartphone, Perempuan Ini Masuk Rumah Orang
-
Tolak Bangun Rumah, Suami Ludahi Istri, Dianiaya di Kamar Mandi
-
Timnas U-19 Bersiap Jajal Cina dan Thailand di Turnamen Segitiga
-
Seorang Pendekar Banten Pengeroyok Polisi Ditangkap Saat Semadi
-
Apes, Penyekap Salma Hanya Dapat Rp 70 Ribu di ATM
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!