Suara.com - Meilania Detaly Dasilva alias Memey alias Acci, perempuan berambut panjang yang diduga pelaku penyekapan dan penganiayaan tiga bocah kakak beradik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya ditangkap polisi, Senin (17/9/2018) sore.
Ia ditangkap aparat Polrestabes Makassar ketika mendatangi kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) setempat di Jalan Anggrek, Kecamatan Panakkukang, sekitar pukul 15.00 WITA.
Kala itu, Memey datang bersama pengacara dan bermaksud mencari tiga anak angkatnya itu yang kabur setelah menjebol gempok rumah toko miliknya di Jalan Mirah Seruni, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang.
“Dia datang mencari Us alias F (5) dan Df alias D (2,5). Kami berkoordinasi dengan polisi, dan dia dijemput sekitar pukul 14.30 WITA,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar Andi Tenri Palallo.
Ia menuturkan, sebelum mendatangi P2TP2A, Memey sempat menyambangi rumah aman milik lembaganya. Namun, Memey mengakui tak mendapati Us dan Df di sana.
"Dia tahu rumah aman itu, karena ketiga anak tersebut pernah tinggal di siru, tahun 2017,” tuturnya.
Tenri menjelaskan, Memey lantas dijemput Panit 2 Reskrim Polsek Panakkukang Inspektur Polisi Dua Robert Hariyanto Siga.
”Dia dijemput polisi untuk dibawa ke lokasi penyekapan. Dia dibawa untuk memudahkan proses olah tempat kejadian perkara,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga bocah kakak beradik diduga disekap dan dianiaya ibu angkat mereka bernama Gensel alias Memey alias Acci'.
Baca Juga: PUPR Tengah Targetkan Pembangunan Terowongan Bukit Barisan
Ketiga bocah itu berinisial Ow (11), Df (2,5) yang merupakan laki-laki, dan Us (5) perempuan. Ketiganya berhasil keluar secara paksa dari tempat mereka disekap, yakni rumah toko nomor FF Jalan Mirah Seruni, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Minggu (16/9/2018) sekitar pukul 14.00 WITA.
Mereka berhasil keluar setelah kakak tertua, Ow, mencungkil gembok pintu menggunakan batang besi.
"Dia pakai besi untuk mencungkil gembok. Batang besi itu katanya sering dipakai ibu angkatnya untuk menganiaya mereka," terang Tenri, Minggu malam.
Namun, saat berhasil keluar, warga hanya berhasil menemukan Us dan si bungsu Df dan membawanya ke P2TP2A. Sementara Ow melarikan diri ke arah selatan, Jalan Penggayoman, sesaat setelah lolos.
Kondisi korban Us dan Df saat ditemukan sangat memprihatinkan. Pada sekujur tubuh mereka terdapat luka bekas benda tajam, benda tumpul hingga luka bakar karena rokok.
Kontributor : Lirzam Wahid
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang