Suara.com - Sungguh malang nasib Bunga (nama samaran), seorang gadis remaja di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Di usianya yang masih remaja, ia harus merasakan getirnya menjadi korban pemerkosaan. Lebih miris, pelaku ternyata adalah orang yang seharusnya menjadi pelindung.
Gadis belia 15 tahun itu diketahui diperkosa oleh AM (38), ayah dan kakak kandungnya, AG (18). Gadis asal Kecamatan Tabir Timur, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi ini kerap diperkosa ayah dan kakaknya sejak 2015 lalu. Bahkan, ia sampai hamil dua kali akibat kelakukan bejat ayah dan kakak kandungnya itu.
Dilansir dari laman Serujambi.com (jaringan Suara.com), berikut kisah sedih gadis remaja asal Kabupaten Merangin itu.
Di salah satu rumah dalam komplek perumahan karyawan perkebunan karet, satu desa di kawasan Kecamatan Tabir Timur Merangin, Bunga tumbuh layaknya remaja biasa. Gadis bertubuh mungil yang tak bersekolah itu sehari-hari menghabiskan waktu di dalam rumah. Sosoknya disebut sangat pendiam.
Dalam rumah sederhana itu, Bunga tinggal bersama ayahnya (AM), ibunya dan kakaknya (AG). Tak banyak yang terjadi di dalam rumah kecil itu, hingga satu hari di tahun 2015, nasib malang mulai menimpanya.
Bunga yang kala itu masih berusia 12 tahun, diperkosa oleh AG, yang saat itu masih berusia 15 tahun. Pemerkosaan pertama kali itu terjadi saat kedua orang tuanya sedang tidak berada di rumah.
Tak hanya sekali, AG bahkan tega memperkosa adiknya hingga berkali-kali. Kejadian ini terus berlanjut sampai akhirnya Bunga hamil. Entah karena takut atau memang amat pendiam, Bunga tak banyak bicara ketika orang tuanya menanyakan siapa ayah dari janin yang ia kandung. Rahasia antara dirinya dan kakak kandungnya terjaga sampai akhirnya Bunga dinikahkan dengan seorang lelaki.
Perut Bunga terus membesar seiring usia kandungannya. Satu hari, Bunga melahirkan bayi yang sehat. Namun selang berapa lama, ia diceraikan suaminya yang tak terima dengan kelahiran bayi itu. Bunga akhirnya menjanda.
Selepas menjanda, cerita kelam Bunga kembali berlanjut. Kali ini, Bunga kembali jadi korban pemerkosaan. Bukan oleh kakaknya, justru oleh ayahnya sendiri, AM. Pemerkosaan tersebut diketahui terjadi pada April 2018 atau selang tiga tahun usai Bunga diperkosa oleh kakaknya, AG. Ayah yang seharusnya menjaga Bunga, malah tega memperkosa Bunga hingga berkali-kali.
Baca Juga: Pencetus 'Jokowi Adalah Kita' Gawangi Tim Media Jokowi
Kejadian berawal pada Jumat 6 April 2018, sekitar pukul 24.20 WIB. Saat itu, Bunga sedang tidur bersama ibunya di dalam kamar. Selanjutnya, Bunga yang sedang tertidur lelap didatangi AM. Hingga akhirnya pemerkosaan terjadi.
Aksi bejat sang ayah kandung tidak berhenti sampai di situ. Pemerkosaan kembali terjadi di malam-malam berikutnya. Akibat pemerkosaan itu, menyebabkan Bunga hamil untuk kedua kalinya.
Hingga saat memasuki usia kehamilan ke lima bulan, Bunga akhirnya membongkar semua penderitaan yang dialaminya kepada salah seorang sahabatnya baiknya. Hingga kemudian, sahabat Bunga itu melaporkan peristiwa yang dialami Bunga ke Polsek Tabir, Kabupaten Merangin.
Atas laporan dan pemeriksaan saksi-saki, polisi akhirnya menangkap ayah kandung Bunga, AM awal September 2018 lalu.
"Pelaku adalah ayah kandung dari korban sendiri. Saat ini korban sudah hamil lima bulan, pelaku sudah mengakui perbuatannya menyetubuhi anaknya sendiri," ujar Kapolsek Tabir, AKP Suhendry, Selasa (11/9/2018).
Atas kelakuan kejinya itu, AM bakal dijerat dengan Pasal 81 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara di atas 20 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres