Suara.com - Pimpinan Ikatan Dokter Indonesia menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/9/2018). Dalam pertemuan ini, Ketua Umun IDI Ilham Oetana Marsis mengatakan banyak hal yang dibahas IDI dengan Preisden Jokowi.
Pertama, Ilhan mengundang Jokowi untuk hadir ke Muktamar IDI yang ke-30 di Samarinda.
"Tentunya kami mengundang beliau dan beliau menyatakan kesediannya akan datang di Muktamar karena kita harapkan ada keynote speaker, atau sebagai arahan apa yang akan kita lakukan menurut guidance dari mereka, terutama tentang masalah yang terkait kedokteran," ujar Ilham seusai pertemuan.
Kedua, IDI juga menyampaikan konsep pendidikan kedokteran ke depan. Menurutnya, dunia pendidikan kedokteran saat ini sudah berubah.
"Beberapa negara sudah mengubah pola pendidikan yang dapat menjawab yang hartus dilakukan untuk akselerasi dalam diagnostik, terapi," kata dia.
Rencana revisi UU Pendidikan Kedokteran juga disampaikan IDI ke Jokowi. Usulan revisi ini sudah disampaikan IDI ke DPR dua tahun lalu.
"Semula masuk prolegnas long list, pada 2018 masuk short list. tahapannya, sudah diterima sepenuhnya oleh komisi baleg DPR, dan hari ini kurang lebih jam 10 akan masuk bahasan bamus DPR, bilamana diterima, tentu akan dibawa dalam rapat paripurna," katanya.
Ilham selanjutnya memberikan contoh revisi UU Pendidikan Kedokteran yang harus dibahas. Yakni bidang bio informasi dan bio engineering. Ia mengatakan kalau bidang tersebut dimasukan maka konsep Indonesia sama dengan negara maju.
"Contohnya, pengobatan terapi kanker. Kalau kita ngomong tentang stem cell, itu sudah masa lalu di negara-negara barat. yang tentunya kita lihat sekarang sudah dengan celular treatment, genetika, dan pengobatan dengan virus," ucap dia.
Baca Juga: Gagal Obati Anjing, Dokter Hewan di Tangerang Digugat Rp 1,3 M
Pada poin ketiga, IDI dan Presiden Jokowi membahas tentang pelayanan kesehatan ke depan. Ilham menjelaskan, dengan era digital masalah kesehatan dapat dianalisa dalam waktu singkat.
"Kemudian jalan keluar juga dalam waktu yang singkat, dan tidak akan terjadi masalah yang diributkan sekarang ini, tentang masalah defisit BPJS," kata dia.
"Karena apa, apa yang dihasilkan sebagai jalan keluar dalam bentuk Perpres Nomor 82 tahun 2018, itu hanya bersifat sementara, bukan penyelesaian yang tetap, dan kita harus mencari penyelesaian yang tetap," Ilham menambahkan.
Terkait hal tersebut, Ilham mengatakan Presiden Jokowi setuju dengan usulan IDI. Ke depan ia berharap ada sinkronisasi dan kerja sama antara IDI dengan Kemenkes dan BPJS.
"Tentu masalah ini akan cepat diselesaikan secara komprehensif, bukan bersifat sementara seperti yang anda ketahui," ucapnya.
Keempat, IDI berharap program Jaminan Kesehatan Nasional dapat berjalan dengan baik. Ilham khawatir dengan persoalan defisit BPJS akan menghambat program Kartu Indonesia Seat atau JKN.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian