Suara.com - Dewan Pengarah Badan Pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Fadli Zon mewaspadai pasangan Jokowi - Maruf Amin menggunakan kesuasaaan berlebih dalam kampanye Pilpres 2019. Termasuk penggunaan anggaran APBN dalam Pilpres 2019
Sehingga Fadli Zon menilai wajar atas jumlah dana kampanye untuk Pemilihan Presiden hanya sebesar Rp 2 Miliar. Fadli mengatakan dana kampanye Rp 2 Miliar itu merupakan dana awal.
Nantinya, dana itu pasti akan bertambah dan penambahan tersebut nantinya akan terus diinformasikan kepada publik.
Yang menjadi kekhawatiran Fadli malah dana kampanye milik Jokowi - Maruf Amin. Sebagai pasangan capres-cawapres dari kubu petahana, Fadli melihat adanya potensi penggunaan dana anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pemerintah.
"Petahana ini bisa menggunakan instrumen birokrasi atau BUMN atau yang lain. Ini yang perlu diwaspadai petahana. Apakah dia melakukan abuse of power apa tidak di dalam pilpres," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (24/9/2018).
Dirinya pun berpesan kepada kubu pasangan capres-cawapres dari kubu petahana untuk bijak dalam melakukan kampanye. Hal itu diungkapkannya agar pasangan capres-cawapres Jokowi-Maruf Amin tidak menggunakan anggaran atau fasilitas negara.
"Jangan lupa petahana harus dipisahkan fungsinya sebagai pejabat sekarang ini atau dia sebagai capres. Itu berbeda. Makanya kalau kepentingan kampanye capres tak boleh gunakan fasilitas. Misalnya pesawat kepresidenan tak boleh dipake dong," pungkasnya.
Untuk diketahui, tim kampanye capres - cawapres Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah melaporkan dana kampanye pemilihan presiden - wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jumlah dana yang dilaporkan ke KPU, tim Jokowi - Maruf sebesar Rp 11 miliar dan Prabowo - Sandi Rp 2 miliar. Dana Rp 2 miliar tersebut berasal dari capres Prabowo sebesar Rp 1 miliar dan cawapres Sandiaga Rp 1 miliar.
Baca Juga: Walk Out di Depan Jokowi dan Prabowo, Fadli Zon: Pak SBY Kecewa
Kata Sandiaga, Prabowo telah bersikap untuk menerapkan paket kampanye hemat. Namun, dirinya tak memungkiri masih akan menggalang dana dari perusahaan atau perseorangan yang mau mengikuti aturan main yang berlaku.
Berita Terkait
-
Kelompok Habib Muda Dukung Jokowi - Maruf Amin
-
Temui Jokowi, IDI Kasih Masukan Pelayanan Kesehatan Era Digital
-
Fadli Zon Menilai Aksi Relawan Jokowi Ciderai Kampanye Damai
-
Walk Out di Depan Jokowi dan Prabowo, Fadli Zon: Pak SBY Kecewa
-
Koordinasi Dukungan Ahokers, Nusron Sambangi Kediaman Ma'ruf Amin
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo