Suara.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan dana kampanyenya tahap awal Rp 2 miliar yang dilaporkan ke KPU masuk akal. Ini disampaikan Sandiaga menjawab kritik Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Raja Juli Antoni.
"Sangat masuk akal. Ini kan rekening. Kalau Gerindra sendiri jumlahnya cukup signifikan," ujar Sandiaga seusai menghadiri acara di Golden Ballroom, Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018) malam.
Sandiaga mejelaskan, dana awal Rp 2 miliar kampanye pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga diputuskan singkat. Atau satu hari sebelum KPU melakukan pengundian nomor urut pasangan calon di Pilpres 2019.
"Rekening pemenangn hari Kamis saya diberi tahu harus diisi. diisi berapa perlunya, kita secukupnya seperlunya saja. Saya tanya berapa perlunya untuk 2-3 minggu kedpan? paling Rp 1 - Rp 1,5 miliar," kata Sandiaga.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini menegaskan, sumber dana Rp 2 miliar didapat dari urunan Sandiaga dan Prabowo, masing-masing memberikan Rp 1 miliar.
"50 persen saya, 50 persn Pak Prabowo. Ya Prabowo LHKPN-nya bisa dilihat, saya juga ada LHKPN-nya," katanya.
Untuk diketahui, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin melaporkan dana kampanye awal sebesar Rp 11 miliar.
Laporan dana kampanye tim pemenangan Prabowo-Sandiaga yang terlampau 'sedikit' pun menuai sorotan dari kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Tim Kampanye Prabowo-Sandi laporkan dana kampanye Rp 2 miliar. Publik wajar bertanya-tanya kenapa hanya Rp 2 M? Apa sekedar dicocok-cocokan dengan nomor urut mereka nomor 2?," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Raja Juli Antoni, kepada Suara.com, Senin (24/9/2018).
Baca Juga: Jokowi Tokoh Pemerataan Pembangunan, Sandiaga: Selamat Pak
Raja Juli bahkan menilai dana kampanye awal yang dilaporkan tim kampanye Prabowo-Sandiaga aneh. Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menyebut, Prabowo dan Sandiaga yang selalu bicara soal kemiskinan sebenarnya memiliki harta yang melimpah.
"Mereka tiap hari bicara kemiskinan, tapi keduanya sebenarnya tajir melintir, harta mereka naik signifikan tahun-tahun terakhir. Menurut LHKPN kekayaan Prabowo Rp 1,9 triliun dan Sandi Rp 5 triliun," sindir Raja Juli.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu