Suara.com - Gempa Donggala dan wilayah pesisir barat Sulawesi mengakibatkan sejumlah pelabuhan rusak berat dan tidak bisa beroperasi. Bahkan kapal - kapan sempat terseret arus ombak saat tsunami terjadi.
Sejumlah fasilitas pelabuhan di wilayah Sulawesi Tengah mengalami kerusakan akibat gempa yang mengguncang kota Palu dan sekitarnya pada Jumat (28/9/2018) dengan berkekuatan 7,7 skala richter.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R Agus H Purnomo dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu menjelaskan Pelabuhan Pantoloan yang berada di kota Palu mengalami kerusakan yang paling parah dibandingkan pelabuhan lainnya yang ditandai dengan rubuhnya Quay Crane di Pelabuhan Pantoloan.
"Laporan sementara, `Quay Crane di Pelabuhan Pantoloan rubuh dan dengan kondisi ini layanan kepelabuhanan dihentikan menunggu hasil pengecekan lebih lanjut di lapangan," katanya seperti dilansir Antara.
Sementara itu, laporan dari Pelabuhan Wani menyebutkan ada beberapa bangunan dan dermaga mengalami kerusakan.
Adapun kapal KM Sabuk Nusantara 39 yang sedang bersandar di Pelabuhan Wani terlempar dan terbawa arus sejauh 70 meter dari dermaga akibat gelombang tsunami yang menerjang wilayah tersebut kemarin.
"Kapal KM. Sabuk Nusantara 39 dalam kondisi tidak ada penumpang. Total Anak Buah Kapal ada 20 orang. Saat kejadian, ada tiga orang ABK yang sedang turun ke darat untuk bertemu keluarganya sedangkan 17 ABK lainnya ada di atas kapal.
Posisi kapal sendiri saat ini berada di sekitar 70 meter dari laut tepatnya di jalan menuju pelabuhan dan saat ini kapal menggunakan generator darurat untuk kelistrikannya," ujarnya.
Berita Terkait
- 
            
              Gempa M 7.6 Guncang Filipina, Peringatan Tsunami Memicu Evakuasi Massal!
 - 
            
              Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
 - 
            
              Gempa M 7,6 Guncang Mindanao, Filipina Beri Peringatan Tsunami hingga ke Indonesia
 - 
            
              Kepulauan Talaud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
 - 
            
              Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
 - 
            
              Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
 - 
            
              PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
 - 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut