Suara.com - Gelombang pengungsi dari Kota Palu, Sulawesi Tengah terus berdatangan di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Tercatat hingga Senin (1/10/2018) pagi, jumlah pengungsi yang tiba di Lanud Hasanuddin menggunakam pesawat Hercules, sudah mencapai lebih dari 1.700 orang. Mereka merupakan warga Kota Palu maupun luar Palu yang sengaja mengungsi ke Makassar, maupun yang hanya transit sebelum ke sejumlah daerah lain.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Hasanuddin Mayor (Sus) Heny Purwani mengatakan, jumlah pengungsi yang keluar dari wilayah gempa melalui Lanud Hasanuddin terus bertambah.
Pada hari pertama atau Sabtu pekan kemarin, jumlah warga Palu maupun luar Palu yang mengungsi mencapai 380 orang. Kemudian pada hari Minggu, bertambah sekitar 1.100 orang. Jumlah itu terus meningkat hingga hari ini.
"Hari ini terus berlanjut penerbangan Hercules pergi dan yang pulang. Sampai tadi pagi sudah mencapai kisaran lebih 1.700 orang," ujar Heny saat ditemui di Lanud Hasanuddin.
Kebanyakan pengungsi yang tiba di Lanud Hasanuddin langsung melanjutkan perjalanan ke sejumlah daerah dengan pesawat komersil. Sementara lainnya menumpang di rumah kerabat di Kota Makassar, Gowa dan sekitarnya.
Sedangkan puluhan pengungsi lainnya ditempatkan di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar. Puluhan lain masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Makassar, seperti RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Sayang Rakyat, RS Siloam, RSUD Daya, dan RS TNI AU Dony Sardjoto.
Kontributor : Lirzam Wahid
Berita Terkait
-
ACT: Korban Meninggal Gempa Palu-Donggala Capai 1.203 Orang
-
Tsunami dan Gempa Palu, Waspada Trauma Psikologis Pada Pengungsi
-
Bantu Pulihkan Listrik Palu, Pertamina Salurkan Ribuan Liter BBM
-
Ini Dia Lokasi Pemakaman Massal Korban Gempa Palu-Donggala
-
Pemakaman Massal Korban Gempa Palu-Donggala Dilakukan Hari Ini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri