Suara.com - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengatakan bencana gempa dan tsunami yang menghantam Donggala, Mamuju dan Palu mengakibatkan kerusakan infrastruktur termasuk aliran listrik dapat menghambat penanganan medis bagi para korban gempa Palu.
Meski demikian Kemenkes berupaya keras dengan berbagai cara agar bisa memberi pertolongan dan pengobatan, termasuk mencari solusi agar kamar operasi dapat berfungsi.
"Tindakan-tindakan seperti untuk kasus trauma musculoskeletal agak sulit dilakukan selama kamar operasi tidak optimal, maka kami upayakan betul. Dokter sudah datang dan sebagian membawa peralatan, seperti dokter ortopedi, karena kita tahu dampak gempa itu patah tulang (fracture) pasti banyak," ujar Menkes Nila ketika ditemui saat Apel Siaga Asian Para Games di Gedung Kemenkes, Senin (1/10/2018).
Agar pelayanan kesehatan tidak terhenti, lanjut Menkes Nila, tim kesehatan juga ada yang membawa genset dengan cadangan bahan bakar sendiri, tabung oksigen yang sudah terisi sehingga bisa langsung menangani korban gempa. Tak hanya itu, dalam kondisi darurat seperti ini, sambung Menkes, ada pula tenaga kesehatan yang melakukan pertolongan korban dengan melakukan amputasi di antara reruntuhan bangunan.
Selain itu, kata Menkes Nila, untuk memberikan pelayanan kesehatan para tenaga medis tak hanya membutuhkan listrik dan BBM untuk menyalakan genset, tapi juga air bersih untuk melakukan tindakan.
Untuk itu, selain berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan, yakni Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit (BTKL-PP) Makassar, telah mengirimkan lebih dari 1.000 penjernih air untuk dapat menjernihkan 70 liter air.
Selain berfokus pada penyelamatan korban reruntuhan, Kemenkes, kata Nila juga memperhatikan kelompok rentan yakni ibu hamil dan Balita. Untuk itu, Kemenkes juga akan segera mengirimkan bantuan makanan tambahan bagi Ibu Hamil dan Balita sebanyak 2 ton dan obat-obatan.
"Obat-obatan sebetulnya cukup, tetapi untuk selanjutnya pasti akan membutuhkan. Itu kita geser juga, dari Luwuk Timur, Luwuk Utara, untuk mengirim obat-obatan. Kami juga tetap akan support dari pusat, termasuk yang sangat diperlukan itu ATS (anti tetanus serum). Obat dari pusat juga sudah ada di bandara Halimperdanakusuma," urai Menkes Nila panjang lebar.
Baca Juga: Baru Diguncang Gempa, KPK Berniat Buka Kantor di Palu
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik