Suara.com - Gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Donggala dan sekitarnya di Sulawesi Tengah tak hanya meninggalkan kerusakan, namun juga seribu cerita. Banyak warga masih kehilangan saudara, suami, istri atau pun anaknya.
Salah satunya adalah Sumiati (53). Hampir setiap hari pascagempa dan tsunami, wanita paruh baya ini selalu meneteskan air mata kala teringat anak bungsunya Muhammad Riyadi (26). Hingga kini, Riyad belum juga ditemukan, ia diduga ikut terpendam di reruntuhan Hotel Roa Roa di Kota Palu.
Warga Mutong, Kabupaten Parigi Mutong ini mengaku tidak ada pertanda apapun dari anak bungsunya sebelum bencana gempa dan tsunami itu tiba. Kali terakhir ia berkomunikasi dengan anaknya adalah pada Kamis (27/9/2018) atau sehari sebelum gempa terjadi.
Saat itu, Riyadi memberi tahu ibunya diperintah atasannya pergi ke Kota Palu untuk mengantar atlet paralayang.
"Tidak ada pesan dan petanda apa-apa. Dia (Riyadi) hanya bilang bos panggil saya ke Palu. Saya mau ke Palu, bos panggil saya suruh ikut paralayang," kata Sumiati saat ditemui di tengah proses evakuasi di Hotel Roa Roa, Jalan Patimura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).
Sumiati pun tak kuasa menahan air matanya ketika dia bercerita kalau Riyadi merupakan anak laki-laki satu-satunya. Dia dikenal baik, dan menjadi salah satu tulang punggung keluarga.
"Dia anak baik, anak terakhir satu-satunya laki-laki dari tiga bersaudara," tuturnya.
Sementara sang bapak, Safrudin (56) mengatakan, Riyadi sebelumnya ikut menginap di Hotel Roa Roa sejak Kamis (27/9) malam. Riyadi menginap di lantai 7 hotel tersebut bersama atlet paralayang Franky Koas dan keponakannya Loren Koas.
Franky dan Loren sendiri telah berhasil dievakuasi pada Selasa (2/10/2018). Sedangkan Riyadi belum juga ditemukan.
Baca Juga: Bila Mobil Dijadikan Taksi Online, Bisakah Klaim Asuransi ?
"Dia tidur dengan 3 orang, sama atlet paralayang Franky dan keponakannya itu Loren. Franky dan Loren sudah ditemukan kemarin," kata Safrudin.
Kini, Safrudin diminta untuk menyambangi RS Bhayangkara Palu untuk mengecek satu jenazah yang hingga kini belum dikenali. Jenazah tersebut ditemukan Selasa kemarin bersamaan dengan penemuan Franky dan Loren.
"Saya mau ke sana (RS Bahayangkara Palu) mengecek barang kali itu anak saya," ucapnya.
Berita Terkait
-
Geologi ESDM: Hoaks, Palu Akan Tenggelam Pasca Gempa dan Tsunami
-
Badan Geologi Tegaskan Perlunya Peta dan Mitigasi Kegempaan
-
10 SPBU di Palu, Donggala dan Sigi Mulai Beroperasi
-
Gempa Palu, Menkominfo Dirikan 37 Wifi Gratis di Sulawesi Tengah
-
Listrik Mulai Masuk, 49 Persen BTS di Sulteng Sudah Beroperasi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu